
The Fed Mengecewakan Pasar, Bursa Asia Merana Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik kembali dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (21/9/2023), di mana investor di kawasan tersebut juga merespons sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) setelah mengumumkan kebijakan suku bunga terbarunya.
Per pukul 08:31 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,86%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,64%, Shanghai Composite China terpangkas 0,23%, Straits Times Singapura melandai 0,87%, ASX 200 Australia terdepresiasi 0,71%, dan KOSPI ambles 1,22%.
Bursa Asia-Pasifik yang kembali melemah terjadi di tengah melemahnya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kemarin, setelah The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,22%, S&P 500 merosot 0,94%, dan Nasdaq Composite ambruk 1,53%.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25%-5,5%. Hal ini sudah sesuai dengan perkiraan pasar sebelumnya, di mana mereka memperkirakan The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya.
Namun, pasar cenderung kecewa karena The Fed mengindikasikan akan tetap mempertahankan sikap hawkish-nya setidaknya hingga akhir tahun ini.
Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan abhwa jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024 dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya.
Dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bp lagi hingga akhir tahun.
Hal ini tentunya sesuai dengan pernyataan The Fed sebelumnya, di mana ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya lagi di tahun ini hanya tersisa sekali saja.
"Indikator terkini menunjukkan jika aktivitas ekonomi masih solid. Penambahan tenaga kerja melandai dalam beberapa bulan terakhir tetapi tetap kuat. Tingkat pengangguran tetap rendah tetapi inflasi masih naik," tutur The Fed dalam keterangan resminya, dikutip dari situs resmi The Fed.
The Fed menjelaskan jika merekaakan memutuskan kebijakan ke depan secara hati-hati berdasarkan data yang berkembang serta mempertimbangkan outlook serta risikonya.
"Kami bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan dan kami tetap menahan kebijakan pada level terbatas sampai kami percaya diri kalau inflasi memang terus bergerak melandai menuju sasaran kami," ujar Chairman The Fed Jerome Powell usai rapat FOMC, dikutip dariCNBC International.
Pernyataan Powell ini sedikit mengecewakan pasar yang sudah berekspektasi jika The Fed akan memangkas suku bunga secara signifikan pada tahun depan.
Ekspektasi pasar sepertinya sulit tercapai melihat banyaknya pejabat The Fed yang ingin mempertahankan kebijakan ketat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Masih Lakukan Aksi Profit Taking, Bursa Asia Lesu Lagi
