Maaf Bos Sawit! Awal Pekan, Harga CPO Sudah Ambrol 2%

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Senin, 18/09/2023 10:17 WIB
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau ambrol di sesi awal perdagangan awal pekan, Senin (18/9/2023) mematahkan penguatan tiga hari beruntun sejak pekan lalu.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau ambrol 2,06% ke posisi MYR 3.751 per ton pada pukul 10:15 WIB. Dengan koreksi ini, harganya kembali bercokol di level 3.700.

Pada perdagangan Jumat (15/9/2023) harga CPO ditutup menguat 0,64% ke posisi MYR 3.785 per ton. Dengan ini, sepanjang pekan lalu harganya masih saja mencatatkan koreksi 1,17%, sementara secara bulanan jatuh 5,61%, dan terkoreksi tajam 9,32% secara tahunan.


Melemahnya harga CPO dipicu karena peningkatan persediaan pada bulan Agustus. Meskipun, pada akhir pekan lalu  pemulihan minyak nabati saingannya membawa angin positif.

Pada perdagangan pekan lalu kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik 0,90%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 meningkat 0,48%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 naik 0,05%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

"Dengan stok akhir sebesar dua juta ton, pasar akan kesulitan untuk bangkit kecuali permintaan meningkat. Sejauh ini, produksi tampaknya meningkat," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur yang dikutip dari Reuters.

SementaraPersediaan minyak sawit Malaysia naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan sebesar 2,12 juta ton pada akhir Agustus, menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia awal pekan ini.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada paruh pertama bulan September turun 9,3% menjadi 574,936 ton dari 633,585 ton yang dikirimkan selama 1 - 15 Agustus, kata perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia pada hari Jumat.

Pembeli terbesar India mengimpor 1,13 juta ton minyak sawit pada bulan Agustus, meningkat 3,9% dari bulan sebelumnya dan merupakan yang tertinggi dalam sembilan bulan, kata sebuah badan perdagangan terkemuka.

Eksportir minyak sawit terbesar Indonesia menetapkan harga referensi minyak sawit mentah sebesar US$798,83 per ton untuk periode 16-30 September, sehingga pajak dan retribusi ekspor tidak berubah masing-masing sebesar US$33 per ton dan US$85 per ton.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(aum/aum)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harap-harap Cemas Bos Sawit, Perang Tarif Gerus Harga-Penjualan