CNBC Investment Expo 2023

Waspada! Ini Kebiasaan yang Bisa Bikin Miskin

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
15 September 2023 17:15
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Jumat (15/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Jumat (15/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Orang-orang sukses secara finansial umumnya memiliki kebiasaan berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Mereka cenderung tak mau terjerembab dalam hal-hal yang membuat hartanya berkurang tanpa 

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, ada beberapa kebiasaan yang bisa menjerat seseorang ke perilaku konsumtif.

"Kalau kita lihat milenial ini sangat konsumtif. Kalau bajunya nggak baru atau branded kayaknya nggak oke. Saya saja sudah nggak loh, sekarang lebih senang pakai baju UMKM," jelas wanita yang kerap disapa Kiky tersebut di acara CNBC Investment Expo 2023, di Jakarta, Jumat, (15/9/2023).

Selain kebiasaan membeli baju baru branded, anak muda kini harus mewaspadai Latte Factor. Fenomena ini dinamai setelah melihat kebiasaan orang muda membeli kopi padahal itu merupakan pemborosan yang tak terlihat.

"Waktu dulu saya suka minum es kopi, itu setiap pagi semua orang pasti ke sana. Padahal harganya cukup mahal ya, padahal kita bisa hemat," tambahnya.

Ia pun menambahkan kebiasaan anak muda lain yang bisa berdampak buruk bagi keuangan adalah prinsip YOLO atau You Only Live Once dan FOMO atau Fear of Missing Out. Fenomena ini membuat seseorang melakukan pembelian irasional untuk sekadar bisa masuk dengan gaya hidup di lingkungan sosialnya

Kiky pun mengingatkan semakin tua umur, maka masyarakat harus bisa membedakan antara kebutuhan dan kemauan. Pasalnya, uang yang digunakan untuk pemborosan itu sebenarnya bisa digunakan untuk menabung dan investasi.

Menurut data OJK, 90,7% anak muda tidak punya tabungan dan dana darurat, karena 16%-31% uangnya habis untuk kebutuhan bulanan .

Selain itu, OJK mencatat 76% generasi milenial memiliki utang. Oleh karena itu OJK mengingatkan agar milenial memastikan memiliki kemampuan untuk melunasi utang tersebut.

Sebanyak 40% merupakan utang dalam bentuk kredit kendaraan bermotor, 37% kartu kredit, 36% kredit pemilikan rumah (KPR), 25% kredit pendidikan, 12% personal loan, dan 11% utang terkait kesehatan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hari Ke-2 CNBC Investment Expo, Banyak yang Menarik Nih!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular