Inflasi AS Kembali Memanas, Bagaimana Dampaknya ke Rupiah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan nilai tukar rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) masih bisa bergejolak akibat inflasi AS Agustus 2023 hasilnya lebih panas dibandingkan perkiraan pasar.
Melansir data Refinitiv, mata uang Garuda terpantau melemah tipis 0,20% ke posisi Rp15.365/US$ pada akhir perdagangan Rabu (13/9/2023). Posisi ini memperpanjang tren pelemahan rupiah sejak 1 September 2023 dan merupakan posisi terlemah sejak 16 Maret 2023.
Pelemahan rupiah terjadi karena ditekan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang masih perkasa. Hingga perdagangan kemarin, Indeks dolar AS menguat tajam ke 104,71, posisi tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga hari terakhir.
Pasar keuangan RI masih akan dipengaruhi efek domino dari hasil inflasi AS periode Agustus 2023 yang lebih panas dari perkiraan. Inflasi diketahui tumbuh 3,7% secara tahunan atau year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan konsensus sebesar 3,6% yoy dan bulan sebelumnya sebesar 3,2% yoy.
Kenaikan inflasi umum tersebut menjadi yang kedua kali terjadi setelah 12 bulan melandai. Sementara itu, inflasi inti turun sesuai perkiraan ke 4,3% yoy dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,7%. Kendati begitu, nilainya masih jauh di atas target the Fed di level 2%.
Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyampaikan data inflasi masih bisa memberikan tekanan pada market.
"Iya lanjut pressure-nya seperti yang lalu-lalu, kalau liat core-nya sebenarnya positif. Sayangnya, market besok liat headline-nya jadi pressure ke rupiah dan yield berlanjut" ungkap Andry.
Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah terhadap dolar AS masih dalam tren pelemahan mengikuti garis rata-rata selama 20 jam atau moving average 20 (MA20).
Posisi MA20 bisa menjadi support terdekat yang bisa dijadikan target penguatan terdekat di posisi Rp15.355/US$. Kendati begitu, tren melemah masih bisa berlanjut sehingga perlu dicermati posisi resistance terdekat yang potensi diuji di Rp15.375/US$, nilai ini didapatkan dari horizontal line berdasarkan high candle 13 September 2023.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(tsn/tsn)