
Berlayar 6 Hari, BI Bawa Pulang Uang Busuk Rp17 M

Ambon, CNBC Indonesia - Setelah melewati perjalanan selama 6 hari, tim ekspedisi rupiah berdaulat Bank Indonesia (BI) berhasil menukar uang baru dengan uang busuk yang tidak layak edar milik masyarakat di lima pulau terpencil Maluku.
"Penukaran uang sudah dilakukan dengan total Rp17 miliar, terealisasi di setiap daerah dan penukaran tidak ada sisa," ungkap Alnopri Hadi, Ketua Tim Rombongan Ekspedisi Rupiah Berdaulat kepada CNBC Indonesia di perjalanan pulang menuju Ambon, Kamis (7/9/2023)
Tim ekspedisi awalnya berjumlah 68 orang, namun selepas pulau kedua, tim tersisa 27 orang. Turut serta dalam ekspedisi adalah Deputi Gubernur BI Doni P Joewono, Laksamana Pertama TNI Ariantyo Condrowibowo serta jajaran. Ekspedisi dilepas oleh Gubernur Maluku Murad Ismail.
CNBC Indonesia ikut serta dalam ekspedisi rupiah lima pulau sejak tanggal 1 September 2023 hingga selesai. Berlayar dari Ambon menuju pulau Banda, Tual, Dobo, Larat, dan Selaru.
![]() Ekspedisi rupiah berdaulat Maluku kini tiba di lokasi ketiga, yaitu kota Dobo. Sebanyak Rp 4 miliar uang baru telah disiapkan untuk ditukarkan ke masyarakat yang memiliki uang tidak layak edar. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando) |
Uang yang didistribusikan berbeda-beda, tergantung populasi dan kebutuhannya. Pulau Banda Rp 600 juta, Tual Rp 10 miliar, Dobo Rp 4 miliar, Larat Rp 2 miliar dan Selaru Rp 400 juta.
"Untuk kegiatan berjalan lancar, dari masyarakat yang sudah hadir banyak datang dan terlayani," jelas Alnopri. Tim sudah menyiapkan uang dengan pecahan lengkap mulai dari Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000. BI juga memfasilitasi apabila masyarakat ingin mendapatkan pecahan kecil.
Sepanjang perjalanan tidak ada kendala yang begitu serius. Cuaca cukup bersahabat, hanya sekali hantaman gelombang setinggi dua meter harus dilewati. Kala itu tim cukup dibuat gelisah karena guncangan terasa hebat di dalam kapal. Meskipun diketahui laut Banda salah satu yang terdalam di Indonesia.
Dari sisi pelayanan, kata Alnopri, beberapa kendala yang dirasakan antara lain masyarakat datang dengan uang yang belum disusun rapi sehingga perlu waktu tambahan untuk penyortiran oleh tim. Di antaranya warga membawa uang menggunakan kantong kresek hingga kardus.
Kemudian juga ada warga membawa uang dengan tahun emisi yang sudah tidak berlaku. Uang tersebut tidak bisa ditukarkan, namun masyarakat dipersilahkan mengkoleksi seperti yang dilakukan banyak kolektor.
"Kita tak bisa mengganti tapi silakan apabila ingin menjadikannya barang koleksi," ujarnya.
![]() Proses penukaran uang di Pulau Larat, Tanimbar, Maluku. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando) |
Hal lain yang menjadi perhatian adalah uang rupiah logam alias recehan tidak digunakan sebagai alat transaksi. Tim memberikan edukasi bahwa recehan sama seperti uang kertas, merupakan alat transaksi yang sah.
Berdasarkan undang-undang nomor 7 tahun 2011, rupiah adalah mata uang yang sah di Indonesia. Masyarakat Indonesia wajib menggunakan rupiah sebagai alat transaksi. Siapa saja yang menolak menggunakan rupiah akan diberikan sanksi kurungan penjara dan denda.
"BI kerjasama dengan perbankan mencoba menyebarkan kebutuhan koin sesuai yang ada di masyarakat supaya paling tidak koinya tersedia," papar Alnopri.
Uang busuk yang dibawa kini sudah berada di Ambon. Tim selanjutnya akan mengecek dan menghitung ulang uang yang masuk. Meskipun, kata Alnopri hampir seluruh uang yang diterima itu tidak layar edar. "Hampir semua tidak layak edar sesuai dengan SOIL level. ada yang sobek, kepotong dan lusuh," terangnya.
![]() Tim ekspedisi rupiah berdaulat Bank Indonesia (BI) memfasilitasi penukaran uang tidak layak edar di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando) |
Tim juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar bangga, cinta dan paham rupiah sehingga bisa digunakan lebih lama. Apabila dalam kondisi rusak, maka segera tukarkan ke bank. Selain ekspedisi rupiah berdaulat, BI tetap akan melakukan distribusi serta penukaran secara reguler berdasarkan jadwal dan kebutuhan.
Di samping itu, BI turut memberikan bantuan sosial serta layanan kesehatan gratis. "Tiap pulau itu sudah diplot sembako, layanan kesehatan dan kebutuhan sekolah rumah ibadah dan komoditas dan seterusnya dibagikan setiap pulau," pungkasnya.
(mij/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tim Ekspedisi Berlayar 16 Jam ke Tual, Bawa Uang Baru Rp10 M
