
Gara-Gara Ini, Kripto Ancang-Ancang Mau Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto didominasi menguat dalam 24 jam terakhir dikarenakan ada kemungkinan persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) terhadap ETF eter lebih cepat.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (6/9/2023) pukul 09.13 WIB, pasar kripto didominasi terapresiasi. Bitcoin naik tipis 0,16% ke US$25.775,09 dan secara mingguan melemah 6,29%.
Ethereum naik 0,68% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari turun 5,05%.
Dogecoin menguat 1,66% secara harian dan dalam sepekan masih merosot 2,43%.
Begitu pula dengan Solana yang terbang 4,51% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan ambruk 6,94%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik tipis 0,41% ke angka 1.098,62. Open interest terapresiasi 1,60 % di angka US$22,3 miliar.
Ada kemungkinan besar persetujuan terjadi sebelum batas waktu akhir Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada pertengahan Oktober untuk keputusan ETF berjangka eter pertama di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Coindesk.com, ether (ETH) siap untuk mengungguli bitcoin (BTC) pada bulan September dan Oktober karena mendapat manfaat dari momentum yang lebih kuat terkait dengan kemungkinan pencatatan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), kata perusahaan analisis pasar kripto K33 Research pada hari Selasa dalam sebuah laporan.
Batas waktu terakhir SEC untuk menyetujui atau menolak ETF eter pertama adalah pada pertengahan Oktober, dan kemungkinan besar agensi tersebut akan memberi lampu hijau pada produk tersebut.
Perkembangan ini berpotensi meningkatkan harga ether, analis senior K33 Vetle Lunde menjelaskan bahwa bitcoin naik 60% dalam tiga minggu menjelang peluncuran ETF berbasis berjangka pertamanya dua tahun lalu.
Beralih ke bitcoin, di tengah kenaikan tipis harga bitcoin, terjadi penurunan momentum bitcoin yang dapat berdampak pada kinerja dan sentimen investor. Pertumbuhan yang lebih lambat dapat membuat investor dan spekulator baru enggan, sehingga berpotensi menyebabkan stagnasi atau penurunan harga koin.
![]() Source: Santiment |
Salah satu indikator signifikan dari perlambatan ini adalah perubahan relatif keseluruhan pada dompet bitcoin selama periode 30 hari. Meskipun dompet masih terus berkembang, tingkat pertumbuhannya telah menurun, khususnya di antara dompet yang memiliki 10 - 10.000 bitcoin.
Selain itu, rata-rata ukuran transaksi bitcoin menurut Glassnode selama tujuh hari mencapai level terendah dalam satu bulan di 518.646.
Penurunan rata-rata ukuran transaksi ini biasanya berarti berkurangnya aktivitas atau pergeseran jenis transaksi jaringan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article SEC Kalah di Pengadilan, Pasar Kripto Pesta Pora