Saham Pertamina Geothermal (PGEO) Catat Rekor Tertinggi Baru

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 04/09/2023 15:17 WIB
Foto: PT Pertamina Geothermal Energy atau PGEO Tbk di kawasan Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) goes global mendapat apresiasi positif. Terbukti respons positif dari kunjungan ke Kenya itu tercermin dari menguatnya perdagangan PGEO di lantai bursa Indonesia dalam lima hari terakhir. Pada perdagangan Rabu, pergerakan saham PGEO menunjukkan keperkasaannya dengan membukukan kembali catatan all time high.

Sempat mencapai puncak di level Rp 1.415 namun menutup sesi perdagangannya di angka Rp1.400 atau menguat 8,115 dari sesi pembukaan. Pada perdagangan hari ini, saham PGEO bahkan sempat menyentuh angka tertingginya di Rp1.455 per saham. Meskipun hingga pukul 15:15 sahamnya kembali turun ke Rp 1.385 per saham.

Namun, selama 3 bulan terakhir, saham PGEO sudah naik 68,48%, dan bahkan dalam 1 bulan terakhir kenaikannya mencapai 59,77%. Saham PGEO juga diuntungkan dengan akan diluncurkannya bursa karbon Indonesia.


Kunjungan PGE bersama rombongan kenegaraan yang dipimpin Presiden Joko Widodo ke Kenya dinilai dapat mempercepat terwujudnya transisi energi bersih di Indonesia.

Sebagaimana diketahui pimpinan PGE pada pekan lalu melakukan beberapa aktivitas penting dari kunjungannya ke negara yang berada di bagian timur benua Afrika tersebut. Aktivitas tersebut diawali dengan dicapainya kesepakatan kerjasama penambangan potensi bisnis panas bumi dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL), yang merupakan anak usaha dari AGIL No.1 sebuah perusahaan terbatas di Kenya yang bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi dalam pengembangan konsesi Longonot.

Aktivitas penting lain yang dilakukan PGE adalah tambahan pengetahuan dan informasi dari kunjungannya ke Lapangan Olkaria I yang merupakan lokasi pembangkit listrik panas bumi tertua di Kenya. Dalam konsumsi pemanfaatan listrik warga Kenya, 60 persen kebutuhan diantaranya bersumber dari hasil produksi panas bumi di negara tersebut.

Kunjungan PGE ke Kenya seharusnya bukan hanya sekadar meraih peluang dan potensi mengembangkan ekspansi bisnis geothermal. Lebih penting dari itu, kata dia, PGE telah memainkan peran penting dalam mewujudkan energi terbarukan secara global.


(rob/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Butuh Investasi USD 7 Miliar, PGE Mau Gandeng Danantara