
Kinerja Operasional Topang Laba Antam Semester 1/2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melaporkan pertumbuhan laba periode berjalan pada paruh pertama 2023 sebesar 24% dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini ditopang kinerja operasionalnya yang melesat.
Mengacu pada laporan keuangan terbaru, emiten pelat merah ini melaporkan laba Rp 1,89 triliun pada semester I-2023. Sementara pada periode sama tahun lalu, ANTM mencetak laba sebesar Rp 1,53 triliun.
Dalam keterangan resminya, perusahaan menyebut salah satu penyebab lonjakan kinerja tersebut adalah volatilitas harga jual feronikel yang dipengaruhi oleh tingkat supply and demand nikel kelas-2 di pasar.
Adapun ANTAM mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp 21,66 triliun, meningkat 15% dibandingkan periode semester I-2022 sebesar Rp 18,77 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp 18,48 triliun atau 85% dari total penjualan bersih ANTAM pada semester I-2023.
Di antaranya, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTAM dengan proporsi 62% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp13,30 triliun, meningkat 8% dari capaian pada 1H22 sebesar Rp 12,28 triliun.
Pada paruh pertama 2023, ANTAM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang sebesar 594 kg (19.098 troy oz.), capaian tersebut sejalan dengan pemenuhan rencana produksi emas tahun 2023 sebesar 1.167 kg (37.519 troy oz.).
Sementara itu, penjualan logam emas pada semester I-2023 mencapai 13.508 kg (434.292 troy oz.), capaian tersebut tumbuh dari volume penjualan setahun sebelumnya sebesar 13.469 kg (433.038 troy oz.).
Selanjutnya, kontribusi penjualan segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel) berkontribusi 34% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp7,43 triliun pada semester I-2023, tumbuh 36% yoy.
Pada paruh pertama tahun ini, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 10.537 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai 10.606 TNi, tumbuh 10% jika dibandingkan setahun sebelumnya.
Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTAM mencapai 6,81 juta wet metric tonne (wmt) pada semester I-2023, meningkat 55% dibandingkan setahun sebelumnya.
Volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTAM pada semester I-2023 mencapai 6,27 juta wmt, meningkat 106% jika dibandingkan capaian penjualan pada setahun sebelumnya.
Selanjutnya, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina dengan proporsi 4% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp770,73 miliar pada semester I-2023.
Seiring dengan peningkatan-peningkatan tersebut, beban pokok penjualan ANTAM juga ikut naik menjadi Rp 17,42 triliun per semester I-2023 dari yang setahun sebelumnya Rp 14,74 triliun.
Sementara itu, aset ANTAM tercatat naik menjadi Rp 36,36 triliun dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 33,63 triliun. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp 23,67 triliun pada semester I-2023 dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 23,71 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Antam Borong Belasan Penghargaan di 2 Ajang Bergengsi Ini