Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Uang Logam Tak Laku, Pedagang Jual Barang Termurah Rp1.000

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
Senin, 04/09/2023 09:19 WIB
Foto: Suasana pedagang Warung di Dobo, Maluku. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)

Dobo, CNBC Indonesia - Perjalanan tim ekspedisi rupiah berdaulat ke kawasan Maluku sudah memasuki kota Dobo. Tak disangka, di daerah ini ditemukan persoalan, rupiah jenis pecahan logam tidak berlaku di masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga. Berulang kali sosialisasi dilakukan namun masyarakat tetap tidak mau mempergunakan uang rupiah logam.

"Jadi mereka tidak mau terima padahal sudah beberapa kali disampaikan," ungkap Johan saat menyaksikan penukaran uang.


CNBC Indonesia, coba mendatangi salah satu warung. Ros, Pegawai Warung juga mengakui hal tersebut.

"Iya betul di sini orang tidak mau terima uang logam. Tidak tahu alasannya kenapa tapi sudah lama begini jadi ikut saja," ungkapnya kepada CNBC Indonesia.

Ros sendiri masih mau menerima uang logam dari pembeli, akan tetapi banyak yang menolak ketika dikembalikan sisa uang belanja berbentuk logam.

"Kalau kami mengerti uang logam itu masih berlaku jadi kami masih terima. Cuma orang dikasih kembalian itu tidak mau," ujarnya.

Perilaku ini membuat warung menjual barang termurah Rp 1.000. Bahkan untuk permen dijual Rp 1.000 untuk tiga butir permen.

"Di sini tidak ada barang yang harganya Rp 500 atau yang pecahan Rp 500 atau Rp 200. Biasanya dibulatkan saja jadi Rp 1.000 Rp 2.000 Rp 3.000 Rp 5.000. Kalau permen Rp1.000 dapat 3," kata Ros.


(mij/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor