Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Duh! Di Daerah Ini, Rupiah Logam Tak Laku

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
04 September 2023 07:44
Ekspedisi rupiah berdaulat Maluku kini tiba di lokasi ketiga, yaitu kota Dobo. Sebanyak Rp 4 miliar uang baru telah disiapkan untuk ditukarkan ke masyarakat yang memiliki uang tidak layak edar. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
Foto: Ekspedisi rupiah berdaulat Maluku kini tiba di lokasi ketiga, yaitu kota Dobo. Sebanyak Rp 4 miliar uang baru telah disiapkan untuk ditukarkan ke masyarakat yang memiliki uang tidak layak edar. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)

Dobo, CNBC Indonesia - Masyarakat di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku tidak mau mempergunakan rupiah logam dalam bertransaksi. Masyarakat hanya menggunakan pecahan kertas.

Hal ini ditemukan langsung oleh CNBC Indonesia, saat berkunjung ke Dobo, Senin (3/9/2023)

Edwar, kuli pelabuhan mengaku situasi ini sudah berjalan lama. Masyarakat tidak mau kalau bertransaksi menggunakan uang rupiah logam.

"Tidak ada yang pakai uang logam di sini," ujarnya.

Dirinya sendiri mengaku tidak tahu alasannya, meskipun tahu bahwa uang tersebut masih berlaku. Namun karena tidak ada yang gunakan, dia kemudian mengikuti. "Tidak tahu kenapa karena sudah lama sekali orang tidak mau terima," jelasnya.

Transaksi di Dobo, lanjut Edwar, hanya menggunakan uang kertas yaitu pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000.

"Jadi kita pakai uang kertas saja, paling kecil ya Rp1.000. Kalau kembalian ya pakai uang Rp1.000 kalau tidak dikasih permen saja," kata Edwar.

Situasi tersebut telah diketahui oleh Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga. Berulang kali sosialisasi dilakukan namun masyarakat tetap tidak mau mempergunakan uang rupiah logam.

"Jadi mereka tidak mau terima padahal sudah beberapa kali disampaikan," ungkap Johan saat menyaksikan penukaran uang.

Risiko dari situasi ini, kata Johan, akan menimbulkan inflasi. "Kalau harga barang Rp12.500 ada kembalian Rp500, dikasih logam tidak mau jadi dibulatkan saja menjadi Rp 13.000," jelasnya.

Bank Indonesia (BI) kini berada di Dobo untuk memfasilitasi penukaran uang. Selain uang tidak layak edar seperti rusak, sobek atau lusuh, BI juga menerima pecahan rupiah logam.

"Bapak ibu semuanya yang mau menukarkan uang, silakan bawa uangnya kita tukarkan di sini," kata Alnopri Hadi, Ketua Tim Rombongan Ekspedisi Rupiah Berdaulat pada kesempatan yang sama.

Total uang baru yang dibawa adalah Rp4 miliar, meliputi pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000.

Uang disimpan rapi dalam 6 kontainer dan 32 kardus. Dibawa dari Ambon menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Wahidin Sudirohusodo 991 dan dikawal ketat oleh TNI AL.


(mij/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai Kapal Perang, BI Bawa Uang Rp 17 M ke Pulau Terpencil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular