Market Commentary

IHSG Bangkit Lagi, 5 Saham Ini Jadi Penopangnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
01 September 2023 14:09
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Rabu (30/8/2023), di tengah naiknya kembali inflasi Indonesia pada periode Agustus 2023.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,23% ke posisi 6.969,42. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900 hingga sesi I hari ini.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 0,86%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Central AsiaBBCA5,089.2500,82%
Bank MandiriBMRI4,876.0750,83%
Astra InternationalASII4,816.5501,55%
Barito PacificBRPT4,501.1356,07%
United TractorsUNTR1,1926.3001,15%

Sumber: Refinitiv

Dua saham bank raksasa menjadi penopang IHSG terbesar pada sesi I hari ini, yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai 5,1 indeks poin. Kemudian saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 4,87.

IHSG akhirnya berhasil menguat kembali, setelah kemarin ditutup melemah karena adanya aksi profit taking investor.

Di lain sisi, IHSG yang menguat terjadi setelah data inflasi Indonesia periode Agustus resmi dirilis pada hari ini. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan Indonesia pada Agustus 2023 naik menjadi 3,27%, dari sebelumnya sebesar 3,08% pada Juli lalu. Sedangkan tingkat inflasi tahun berjalan per Agustus 2023 sebesar 1,43%

Namun secara bulanan, Indonesia mengalami deflasi atau inflasi minus pada Agustus lalu. Tingkat deflasi Agustus 2023 sebesar 0,02%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengungkapkan jika dilihat secara seri, deflasi Agustus 2023 sejalan dengan kondsi tahun lalu.

Tahun lalu, Agustus 2022, juga mengalami deflasi. Namun, tingkat deflasi lebih rendah yakni 0,21%.

"Penyumbang deflasi bulanan terbesar pada Agustus 2023 makanan, minuman dan tembakau dengan deflasi 0,25% dan andilnya 0,07%," kata Pudji.

Sementara itu dari global, inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti Amerika Serikat (AS) meningkat 0,2% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 4,2% (year-on-year/yoy) pada Juli, sesuai dengan perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. PCE inti adalah indikator inflasi yang diawasi ketat oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Selain itu, klaim awal pengangguran AS turun menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir 26 Agustus 2023. Angka ini lebih rendah dari posisi pekan sebelumnya dan konsensus.

Sebelumnya, data payrolls ADP menunjukkan pengusaha swasta menambah 177.000 pekerjaan pada Agustus. Jumlah tersebut jauh di bawah angka revisi pada Juli yaitu 371.000. Itu juga meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000. Laporan Tenaga Kerja Nasional ADP mengukur angka tenaga kerja sektor swasta non-pertanian.

AS juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 menjadi 2,1% (yoy) dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%.

Sementara itu, jumlah lapangan pekerjaan baru JOLTS turun 338.000 menjadi 8,83 juta pada Juli 2023. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 9,47 juta.

Rilis data makro tersebut menjadi pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan moneter selanjutnya.

Jka ekonomi AS melemah, maka pasar memperkirakan The Fed bakal melunak. Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 89% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular