Bos BI Ramal Suku Bunga AS Bisa Awet di 6% hingga 2024

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 31/08/2023 14:00 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membuka sesi terakhir dari pertemuan ke-2 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) pada Jumat (25/8/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), Fed Fund Rate, akan menyentuh level 6% pada akhir tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan level FFR ini diperkirakan akan bertahan lama dan belum akan turun secara cepat.

"Sepanjang 2024 belum akan turun secara cepat bahkan kemungkinan baru turun sedikit di semester II tahun depan," ujar Perry Warjiyo, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI.


Menurutnya, tingginya suku bunga the Fed ini merupakan efek dari inflasi yang masih tinggi di beberapa negara maju, termasuk AS. Tingginya FFR ini akan berpengaruh pada tingkat imbal hasil atau yield obligasi AS dan SBN RI.

Hal ini, lanjutnya, juga mendorong penguatan dolar AS. Mata uang AS ini naik hingga 104,5 poin kemarin.

"Ini mmeberikan tekanan ke seluruh negara berkembang, termasuk rupiah dan itu tugas kami untuk menjaga stabilitas rupiah," katanya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: The Fed Masih Waswas, Saat Bank Sentral Lain Mulai "Bernapas"