Pasar Keuangan RI Jadi Surga Investor Asing, Ini Buktinya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
31 August 2023 08:59
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Animo investor asing terhadap Indonesia sangat besar. Ini tercermin dari jumlah aliran dana asing (net foreign inflow) ke Tanah Air mencapai hampir US$ 1 miliar atau Rp 15,21 triliun, menurut Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana. Sementara untuk obligasi, jumlah dana asing yang masuk sebesar US$ 5 miliar atau sebesar Rp 76,06 triliun.

"Jadi, di capital market kita 35% itu foreign investor. Dan ini again menunjukkan bagaimana pasar kita itu sangat menarik dibandingkan dengan emerging market yang lain," ujarnya pada BUMN Report CNBC Indonesia, Rabu (30/8/2023).

Untuk dapat mencapai Indonesia maju, Oki menyebut investasi harus didorong. Terlebih, investor asing baik public equity maupun private equity dan strategic investor melihat Indonesia saat ini sebagai rumah dari industri-industri yang memiliki pertumbuhan tinggi. Hal ini membuat Indonesia sebagai "darling of investment".

"Sementara itu, Indonesia dari kita dari sisi upstream itu raw material dan resources itu kita ada semua. In the downstream side, kita punya market-nya nah ini yang di tengah ini yang manufacturing-nya itu yang kita harus, hilirisasi ini yang kita harus dorong nah ini yang memang dari pemerintah Indonesia sekarang itu yang selalu kita akan dorong," pungkas Oki.

Di lain sisi, ia memandang kondisi politik Indonesia menjelang tahun pemilu tahun 2024 ini lebih stabil ketimbang pada tahun 2014 atau 2019. Sementara itu, kondisi ekonomi saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Nah ini yang membuat saya jauh lebih optimis untuk walaupun untuk tahun politik tahun depan. Ya dari saat ini ya kita melihat kondisi tahun politik ini sudah terasa di capital market. Tapi saya melihat investor-investor asing none of them itu punya concern terhadap political condition kita," kata Oki.

Di samping itu, nilai tukar rupiah juga sangat stabil, inflasi terjaga di 2-4%, sangat mendukung untuk investasi. Maka dari itu, tidak ada kekhawatiran yang ditimbulkan dari kondisi politik Indonesia.

Oki mengungkapkan bahwa Mandiri Sekuritas sudah berdiskusi dengan calon emiten yang berencana melantai di bursa tahun depan. Para calon emiten tersebut optimis untuk melakukan initial public offering (IPO) karena fundamental ekonomi Indonesia yang cukup baik.

"Jadi dari sisi itu tadi political stability, kemudian earning growth dari perusahaan-perusahaan di Indonesia itu sangat menarik compared to other markets. Jadi ini yang membuat Indonesia itu tetap menjadi primadona untuk investasi baik bagi domestic investor maupun foreign investor. Jadi terlihat dari yang tadi saya katakan mengenai net foreign inflow ke capital market kita itu sangat besar sekali," jelas Oki.

Besarnya animo investor terhadap pasar modal Indonesia juga terlihat dari besarnya nilai pelaksanaan IPO dalam dua tahun terakhir. Oki memaparkan total IPO di pasar modal Indonesia saat ini mencapai US$ 3 miliar atau sebesar Rp 45,61 triliun, sudah sepertiga dari Amerika Serikat yang sebesar US$ 10 miliar atau sebesar Rp 152,10 triliun.

Sementara itu untuk pasar obligasi, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen hingga 24 Agustus 2023, investor asing mencatatkan belu bersih Rp85,83 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular