
Saham Otomotif IMAS & AUTO Kompak Tumbang, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten otomotif dan komponen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) kompak merosot dan menjadi salah satu losers pada perdagangan Senin (28/8/2023).
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, saham IMAS ambles 4,63% ke posisi Rp1.860/saham. Saham ini ditransasikan sebanyak 11 juta saham dengan nilai transaksi Rp21 miliar.
Saham ini mengalami tekanan jual yang signifikan akhir-akhir ini. Sejak 18 Agustus lalu, saham IMAS hanya sekali ditutup menguat, yakni pada 23 Agustus (2,45%).
Alhasil, dalam sepekan, saham emiten Grup Salim ini turun tajam 9,71%.
Secara teknikal, saham IMAS melanjutkan downtrend usai tak sanggup menembus resistance di 2.420. Sebelumnya, saham IMAS membalik tren, dari uptrend menjadi downtrend, sejak tengah Mei lalu.
Itu terjadi pasca saham IMAS reli lebih dari 20 hari beruntun pada akhir Maret 2023 sampai 12 Mei 2023.
Kinerja keuangan teranyar, IMAS mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 328,26 miliar pada semester I 2023, naik 90,75%secara tahunan (yoy).
Menurut laporan keuangan Juni 2023, perusahaan membukukan pendapatan neto sebesar Rp 14,24 triliun, naik 20,76% yoy. Rinciannya, dari pendapatan pihak ketiga sebesar Rp 13,24 triliun dan dari pihak berelasi sebesar Rp 999,21 miliar.
Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan naik menjadi sebesar Rp 11,21 triliun kali ini dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 9,26 triliun. Lantas, laba kotor Indomobil Sukses Internasional naik menjadi Rp 3,03 triliun pada semester I-2023, dibanding setahun sebelumnya sebesar Rp 2,53 triliun.
Berbagai beban pun terhitung naik pada semester I-2023. Seperti beban penjualan menjadi Rp 926,18 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 894,16 miliar. Beban umum administrasi naik jadi sebesar Rp 1,06 triliun dari yang sebelumnya Rp 1,00 triliun. Beban keuangan juga naik kali menjadi sebesar Rp 982,57 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 740,83 miliar.
Laba periode berjalan IMAS pun tercatat sebesar Rp 426,85 miliar pada semester I-2023, dari yang sebelumnya Rp 253,33 miliar.
Sementara, saham komponen kendaraan bermotor AUTO melorot 4,73% ke Rp3.020/saham, dengan nilai transaksi Rp47,78 miliar dan volume 15,65 juta saham.
Saham AUTO melanjutkan koreksi pada Jumat (25/8) sebesar minus 2,16%.
Saat ini, saham AUTO sedang berada di area support terdekat, di kisaran 2.980. Apabila kembali melorot, area support selanjutnya di kisaran 2.850. Sedangkan, area resistance selanjutnya berada di 3.320.
Secara umum, saham AUTO masih dalam tren naik (uptrend). Namun, untuk mengonfirmasi tren tersebut untuk terus berlanjut, saham AUTO perlu menembus level tertinggi terakhir di 3.620.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
