ADMR Kantongi Rp 2,5 T Buat Bangun Smelter Aluminium
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik Garibaldi 'Boy' Thohir PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya telah mengantongi pembiayaan (financial close) untuk pembangunan smelter aluminiumnya dengan perolehan nilai Rp2,5 triliun.
Sebagaimana diketahui Adaro Minerals Indonesia (ADMR) hendak mengembangkan smelter aluminium dan fasilitas pendukung terkait di bawah PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).
Proyek smelter aluminium dengan berkapasitas 500.000 ton per tahun tersebut berlokasi di kawasan industri yang berada di Kalimantan Utara, Indonesia.
Pada kuartal 2 tahun 2023, KAI pun telah merampungkan persiapan lahan, pekerjaan tanah, dan konstruksi jeti untuk proyek tersebut. KAI juga melanjutkan pembangunan mess sementara untuk karyawan dan fasilitas infrastruktur lainnya.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir mengaku langkah financial close ini merupakan batu pijakan yang baik untuk perusahaannya.
"Pemenuhan pembiayaan yang diperoleh untuk smelter aluminium maupun fasilitas pendukung terkait adalah peristiwa signifikan dalam ekspansi bisnis Adaro ke sektor pengolahan mineral," ujar kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir tersebut, dikutip pada Rabu, (23/8/2023).
Pihaknya pun berkomitmen untuk mengupayakan keseimbangan yang optimal antara pengembalian pemegang saham dan ekspansi bisnis.
Diketahui, pada semester pertama tahun 2023, volume produksi ADRO dan perusahaan-perusahaan anaknya mencapai 33,41 juta ton, naik 19% dari periode sama tahun lalu. Adapun target volume penjualan untuk tahun 2023 berkisar di angka 62-64 juta ton.
Sementara itu, penjualan batu bara metalurgi melalui perusahaan anaknya yaitu ADMR naik 42% menjadi 1,82 juta ton pada 1H23. Sebelumnya, ADMR menargetkan volume penjualan pada kisaran 3,8-4,3 juta ton di tahun ini.
(mkh/mkh)