Market Commentary

IHSG Sumringah Lagi, 7 Saham Ini Jadi Penopang

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
23 August 2023 12:36
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergairah pada perdagangan sesi I Rabu (23/8/2023), di tengah sikap investor yang masih cenderung wait and see menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan pidato ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) di Simposium Jackson Hole.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,43% ke posisi 6.946,15. IHSG masih berada di level psikologis 6.900 pada sesi I hari ini.

 

Secara sektoral, sektor bahan baku dan energi menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni masing-masing sebesar 1,3% dan 1,29%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bayan ResourcesBYAN3,8518.8001,21%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT2,972.9702,06%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI2,745.6000,45%
Merdeka Battery MaterialsMBMA2,557757,64%
Adaro Energy IndonesiaADRO1,692.7501,85%
Bank Central AsiaBBCA1,689.3250,27%
United TractorsUNTR1,5928.0001,45%

Sumber: Refinitiv

Saham raksasa batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 3,8 indeks poin.

Selain itu, ada emiten produsen baterai yang juga anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang juga menjadi penopang IHSG yakni sebesar 2,5 indeks poin. Kapitalisasi pasar MBMA saat ini mencapai Rp 83,7 triliun.

IHSG kembali menguat di tengah sikap investor yang masih menanti keputusan terbaru suku bunga Bank Indonesia (BI) dan pidato ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) di Simposium Jackson Hole.

BI akan memulai RDG hari ini dan akan mengumumkan hasil keputusan Kamis besok. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Kubu MH Thamrin diperkirakan masih akan menahan suku bunga meskipun inflasi jauh melandai. BI belum bisa memangkas suku bunga karena masih besarnya tekanan eksternal, terutama dari Amerika Serikat (AS).

Di lain sisi, saat ini, investor di global juga menanti pidato dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell di acara Simposium Jackson Hole.

Powell akan memberikan pandangan terbarunya tentang apakah diperlukan lebih banyak pengetatan kebijakan untuk menurunkan inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat, atau mulai mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga.

Pidato Powell akan dinanti-nanti karena secara historis memiliki efek kejut yang besar untuk pasar global.

Pelaku pasar keuangan global kini memperkirakan ada potensi bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) mengerek suku bunga pada pertemuan September mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular