Surat Utang RI Gak Laku, Sri Mulyani Cs Tetap Tenang

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
23 August 2023 12:23
Kepala BKF Febrio Kacaribu saat menjadi narasumber dalam seminar on Energy Transition Mechanism: ASEAN Country Updates di Jakarta, Rabu (23/8/2023). (YouTube/Kemenkeu)
Foto: Kepala BKF Febrio Kacaribu saat menjadi narasumber dalam seminar on Energy Transition Mechanism: ASEAN Country Updates di Jakarta, Rabu (23/8/2023). (YouTube/Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan optimistis pembiayaan APBN 2023 tidak akan kekurangan di tengah sepinya minat investor terhadap surat utang negara (SUN).

Sebagai informasi, ada tiga seri surat utang negara (SUN) yang dilelang Selasa (22/8/2023) tak diminati asing, bahkan yang diserap pemerintah dari asing hanya dua seri dengan tenor 10 dan 15 tahun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, tak masuknya investor terhadap tiga seri SUN kemarin lebih disebabkan tingkat bunga global yang memang tengah tinggi.

"Dan bunga global memang sedang naik tapi kalau diperhatikan kenaikan suku bunga global diikuti dengan kenaikan suku bunga domestik, tetapi lebih sedikit," kata Febrio saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Dia menilai, meski begitu, dengan potensi suku bunga di global yang ke depan akan turut mengimbangi tren kenaikan suku bunga global, permintaan terhadap SUN masih akan tetap tinggi, sehingga tidak akan memengaruhi kebutuhan pembiayaan anggaran dari utang.

"Enggak (ada kekhawatiran). Kita sudah forward looking, kita sudah hitung bahwa demand untuk surat utang kita relatif tinggi," tegas Febrio.

"Jadi kita memang masih melihat potensi resiliensi yang cukup kuat di pasar Indonesia," tegasnya.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) melelang delapan seri pada Selasa kemarin. Di antaranya SPN03231122 (new issuance), SPN12240822 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0100 (new issuance), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).

Minat asing ke surat utang yang dilelang hari ini cenderung sepi, bahkan ada tiga seri yang tak laku dengan tenor kurang dari lima tahun. Secara total, penawaran asing yang masuk hanya Rp 5,63 triliun, dengan yang diserap pemerintah hanya Rp 1,09 triliun yang terdiri dari surat utang bertenor 10 dan 15 tahun saja.

Mengutip catatan tim riset CNBC Indonesia, tiga seri yang tidak ada satupun penawaran yang masuk dan dimenangkan pemerintah adalah SPN03231122, SPN12240822, dan FR0095. Banyaknya seri yang tidak laku ataupun tidak diserap ini terbilang di luar kebiasaan. Investor asing memang kerap tidak melirik seri tenor pendek seperti Surat Perbendaharaan Negara (SPN) saat ekonomi gonjang-ganjing.

Investor asing sampai tidak melirik seri FR0095 tenor lima tahun yang merupakan salah satu seri benchmark dan menjadi andalan mendongkrak penawaran. Jumlah yang diserap yakni hanya dua seri juga terbilang di luar kebiasaan mengingat biasanya hanya ada dua yang tidak diserap.

Bids asing yang dimenangkan pemerintah tersebut merupakan yang terendah sejak akhir Mei 2023. Kendati begitu, secara total minat asing ke surat utang dalam negeri lebih baik dibandingkan lelang pada pekan pertama bulan ini.

Untuk bid yang dimenangkan pemerintah secara total baik dari asing dan domestik diketahui mencapai Rp 7,87 triliun. Nilai tersebut merupakan serapan terendah sejak awal tahun, bahkan tidak mencapai seperempat dari total penawaran yang masuk (incoming bids) sebesar Rp 34,60 triliun.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Investasi di SBN Bikin Ketagihan, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular