
Nasib Orang Miskin RI: Hidup Sulit Terpaksa Makan Tabungan

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan berakhirnya masa liburan sekolah, tren belanja masyarakat meningkat. Secara bulanan, belanja masyarakat di Juli 2023 naik 31,8% dibanding periode sama tahun lalu.
Terkait sektor yang dibelanjakan, Head of Mandiri Institute Yudo Wicaksono mengatakan bahwa belanja barang kebutuhan yang tahan lama masih menunjukkan sinyal kenaikan sebanyak 10,01%. Di sisi lain, belanja mobilitas dan hiburan mulai melambat pasca berakhirnya masa liburan.
Bila menilik dari segmentasi individunya, belanja kelompok masyarakat kelas bawah tumbuh tinggi. Pada Juli 2023, belanja kelas Bawah tumbuh 66.2% (yoy) lebih tinggi dibandingkan kelompok Menengah (35.96%) dan Atas (18%).
Namun, Secara umum kenaikan belanja masyarakat kelompok bawah lebih banyak ditopang oleh tabungan. Menurut data Mandiri, Kelompok lower income terus melakukan belanja pasca lebaran, yang berimplikasi pada menurunnya DPK, dan mencapai level terendah sejak Jan 2022 (83,0).
"DPK masyarakat yang saldonya di bawah Rp1 juta beberapa bulan terakhir itu berkurang tabungannya. Jadi ada shifting dari tabungan ke spending," ujar Yudho dalam paparannya di Bank Mandiri Economic Outlook 3Q2023, Selasa, (22/8/2023).
Bila dibandingkan dengan Pola belanja pada kelompok higher income, pertumbuhan belanjanya lebih terbatas. Konsekuensinya, tingkat DPK yang sempat turun sejak Oktober 2022 kembali meningkat sejak Jun 2023 dan saat ini mendekati level 97,3.
Sebelumnya diketahui, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dalam tren melambat sepanjang paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia, per Juni 2023 DPK hanya tumbuh 6,4% secara tahunan (yoy). Nilai tersebut melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,9% yoy.
Sebagai informasi, awal tahun pertumbuhan DPK masih menyentuh angka 8,5% yoy dan sempat lebih dari 9% yoy pada Februari.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-ramai Warga RI Makan Tabungan, Ternyata Karena Ini