Wow! Pelajar Indonesia Punya Tabungan Rp 30 T

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
21 August 2023 07:05
Suasana pelajar mengikuti upacara hari pertama masuk sekolah di SD Negeri 15 & 16 Klender, Jakarta Timur, Senin (16/7). Memasuki hari pertama sekolah, siswa dan siswi diberi pengenalan sekitar lingkungan sekolah. Mengacu pada peraturan pemerintah Sekolah diwajibkan melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai pengganti Masa Orientasi Sekolah (MOS). Tujuan utama MPLS adalah membangun suasana ramah, aman, nyaman dan menyenangkan bagi calon siswa baru. Selain itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud, Muhadjir Effendy menyarankan wali murid atau orangtua siswa untuk mengantar putra-putrinya ke sekolah di hari pertama masuk sekolah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kesadaran finansial generasi muda Indonesia semakin tinggi. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya pelajar yang memiliki tabungan.

Per 30 Juni 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah rekening pelajar telah mencapai 52,73 juta rekening atau 83,24% dari total pelajar di Indonesia.

Sementara itu, total nilai simpanan pada Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) sudah hampir tembus Rp 30 triliun. Adapun, KEJAR merupakan program besutan pemerintah dan OJK, yang terdiri dari Simpanan Pelajar (SimPel) dan Tabungan Anak.

"Total nilai simpanan pada Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang terdiri dari Simpanan Pelajar (SimPel) dan Tabungan Anak mencapai Rp 29,13 triliun," tulis otoritas dalam unggahan di Instagram resminya, dikutip Senin (21/8/2023).

Program KEJAR pun bertujuan untuk mendorong kepemilikan rekening bank oleh pelajar di Indonesia. Program ini juga menjadi salah satu strategi untuk mendorong Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), pelajar/santri, mahasiswa, dan pemuda, yang mana salah satu satu sasaran kunci adalah untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% di tahun 2024.

Perlu diketahui, berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2022 OJK, indeks literasi keuangan dan indeks inklusi keuangan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2022, indeks literasi keuangan mencapai angka 49,68% dan indeks inklusi keuangan mencapai angka 85,10%. Sementara untuk tahun 2023, indeks literasi keuangan ditargetkan meningkat menjadi 53% dan inklusi keuangan sebesar 88%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jos! Pelajar Punya Aset Sampai Rp13,21 T di Pasar Modal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular