
Sosok Ini Tolak Investasi Rp 3,75 M, Kini Nilainya Rp 34 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak hanya investor pemula, orang paling kaya sekalipun ikut geleng-geleng kepala dan merasa kecewa karena melewatkan peluang investasi yang ternyata sangat menguntungkan.
Dalam kasus Mark Cuban, dia menyesal tidak berinvestasi di Uber. Dia ditawari kesempatan untuk berinvestasi saat perusahaan masih bernilai US$ 10 juta (Rp 150 miliar) oleh salah satu pendiri Uber Travis Kalanick pada tahun 2009, dan menolaknya.
Kala itu, menurut Mark Cuban perusahaan ridesharing tidak terlalu berharga, katanya pada episode Talkshow Kevin Hart "Hart to Heart."
"Bayangkan saja: Jika saya memberinya US$ 250.000 untuk penilaian [US$10 juta], itu akan menjadi miliaran [dolar]," kata Cuban.
Sebagai informasi, dengan kapitalisasi pasar Uber saat ini sebesar US$ 90,1 miliar (Rp 1.351 triliun), investasi tersebut saat ini akan bernilai US$ 2,25 miliar (Rp 33,75 triliun).
"Maksudnya, aku sudah melakukan [investasi] dengan baik. Tapi, tetap saja," kata Cuban, yang kekayaan bersihnya saat ini diperkirakan mencapai US$ 5,1 miliar (Rp 76,5 triliun).
Cuban telah mengenal Kalanick saat itu di mana dirinya menginvestasikan US$ 1,7 juta dalam usaha Kalanick sebelumnya, sebuah startup jaringan peer-to-peer bernama Red Swoosh, pada tahun 2005. Saat Kalanick menjual startup tersebut ke perusahaan layanan cloud Akamai pada tahun 2007 seharga US$ 18,7 juta, "kami menghasilkan sedikit uang," kata Cuban.
Cuban bercerita bahwa menyukai ide Kalanick terkait revolusi taksi lewat Uber namun tidak menyetujui valuasi US$ 10 juta yang ditawarkan saat itu dan meminta valuasi diturunkan setengahnya.
Akan tetapi, permintaan tersebut nyatanya tidak digubris oleh Kalanick.
Melewatkan investasi di Uber adalah pengalaman bersama bagi Cuban dan Hart, ternyata. Hart menyesali kesalahannya sendiri karena tidak menginvestasikan sebanyak $75.000 di Uber sejak awal, yang menurutnya bisa menghasilkan "US$ 100 juta lebih", seandainya dia mengambil kesempatan tersebut.
Kevin Hart mengatakan manajer musik dan investor Uber, Troy Carter, mencoba meyakinkan dirinya untuk untuk berinvestasi di Uber sebelum menjadi raksasa taksi online dunia.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pernah Dipecat Karena Malas, Pria Ini Kini Berharta Rp 76 T