
Harga Kripto Terjun Bebas Gegara Risalah Rapat The Fed

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto terjun bebas secara harian pasca risalah Federal Open Market Committee (FOMC) AS kemarin.
Dilansir dari CoinMarketCap pada Jumat (18/8/2023) pukul 09.09 WIB, pasar kripto anjlok secara serentak. Bitcoin ambles 6,84% ke US$26.636,91 dan secara mingguan turun tajam 9,40%.
Ethereum terdepresiasi 5,86% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir turun 8,49%.
XRP ambles 14,64% secara harian dan dalam sepekan ambruk 20,35%.
Begitu pula dengan Dogecoin yang terjun 9,87% dalam 24 jam terakhir dan secara mingguan turun drastis 19,44%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital ambruk 7,02% ke angka 1.132,12. Open interest ambles 17,93% di angka US$22,32 miliar.
Dilansir dari coindesk.com, pedagang kripto mengalami kerugian US$ 1 miliar dalam 24 jam terakhir yang disebabkan aksi jual terburuk tahun ini hingga dan harga bitcoin turun ke level terendah dua bulan terakhir dan hampir menyentuh US$25.000.
Likuidasi terjadi karena harga kripto jatuh selama Kamis sore jam AS mengubah tren penurunan yang lambat bulan ini menjadi pertumpahan darah di tengah kegelisahan pasar keuangan dengan mata uang asing yang runtuh, kekhawatiran ekonomi China dan imbal hasil obligasi yang melonjak ke level tertinggi multi-tahun.
Selain itu, risalah dari pertemuan Juli Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang dirilis pada Kamis dini hari waktu Indonesia menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan memprioritaskan pertempuran melawan inflasi. Hal ini semakin menjauhkan ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga. Dampaknya, aset berisiko mulai dihindari terlebih dahulu (risk off), salah satunya kripto.
"Dengan inflasi yang masih jauh di atas tujuan jangka panjang Komite dan pasar tenaga kerja tetap ketat, sebagian besar peserta terus melihat risiko kenaikan yang signifikan terhadap inflasi dan tetap memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut," ungkap risalah dalam pertemuan FOMC.
Sebagai catatan, The Fed pada bulan lalu telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke posisi 5,25% - 5,50%, merupakan yang tertinggi selama lebih dari 22 tahun. Pada FOMC September 2023 ada peluang bagi The Fed untuk menaikkan 25 basis poin menjadi 5,50% - 5,75%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High