Rupiah Ambruk Dilibas Dolar, Semoga Petuah Jokowi Bawa Tenaga

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Rabu, 16/08/2023 08:20 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sidang lembaga legislatif Republik Indonesia (RI) nampaknya bakal menjadi katalis penggerak Rupiah di tengah keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) akhir-akhir ini.

Melansir dari Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (15/8/2023) mata uang Garuda melemah 0,16% secara harian ke posisi Rp15.335/US$. Anjloknya rupiah kali ini menjadi yang terlemah sejak 20 Maret lalu atau nyaris lima bulan terakhir.



Kendati Rupiah masih ambles melawan dolar AS, pelaku pasar pada hari ini, Rabu (16/8/2023) perlu mempertimbangkan sentimen dari dalam negeri yang datang dari Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Hari ini, lembaga legislatif RI yang terdiri dari DPR, MPR, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan menggelar event tahunan Sidang Bersama. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan Pidato Kenegaraan pada pagi hari dan Pidato Pengantar/Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-undang (RUU) Tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada siang harinya.

Dalam Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi akan menyampaikan fokus pemerintahan ke depan mulai dari politik, hukum, keamanan, hingga ekonomi. Jokowi kemungkinan juga akan menyampaikan pandangannya mengenai tahun politik 2024. Sementara pada siang hari, Beliau akan menyampaikan Pidato Pengantar RAPBN 2024.

Pidato ini menjadi perhatian besar baik dari pelaku pasar ataupun pengusaha karena akan menjadi arah bagi pembangunan Indonesia ke depan. Presiden akan membeberkan target makro ekonomi mulai dari pertumbuhan, inflasi, nilai tukar rupiah, lifting minyak mentah dan gas, serta harga minyak mentah Indonesia/ICP untuk 2024.

Presiden juga akan membeberkan target penerimaan negara baik dari perpajakan atau non-perpajakan, fokus belanja pemerintah ke depan, hingga bagaimana pemerintah memenuhi kebutuhan pembiayaan pada 2024.
RAPBN 2024 menjadi sangat penting karena 2024 menjadi tahun terakhir pemerintahan Jokowi.

Pelaku pasar ataupun publik akan mencari tahu seperti apa fokus kebijakan pembangunan tahun depan, terutama terkait subsidi BBM, pembangunan infrastruktur, pembiayaan utang, gaji PNS, kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara, serta proyek lain.

Publik juga ingin mengetahui legacy apa yang akan ditinggalkan Jokowi di masa terakhir pemerintahannya.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah masih dalam tren naik dalam melawan dolar AS. Ini menunjukkan risiko pelemahan masih bisa berlanjut.

Pelemahan terdekat yang perlu diantisipasi bisa menguji ke resistance di Rp15.360/US$ yang diambil berdasarkan horizontal line yang sempat disentuh sebagai high candle perdagangan kemarin, Selasa (15/8/2023).

Hanya saja, potensi berbalik arah juga masih memungkinkan. Pasalnya, posisi support berdasarkan garis rata-rata selama 20 jam atau moving average 20 (MA20) lebih dekat Rp15.320/US$.

Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbal dari keputusan tersebut. 


(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS