Market Commentary

Saham COAL Milik Sujaka Lays Anjlok, Ada Apa ya?

Tim Riset, CNBC Indonesia
14 August 2023 17:37
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)
Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan batu bara yakni PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) terpantau ambruk dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada penutupan perdagangan Senin (14/8/2023).

Hingga pukul 16:00 WIB, saham COALĀ merosot 14,29% ke posisi harga Rp 54/saham. Saham COAL pun sudah menyentuh ARB sejak perdagangan sesi I hari ini.

Saham COAL sudah ditransaksikan sebanyak 5.908 kali dengan volume sebesar 281,17 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 15,27 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 337,5 miliar.

Belum diketahui penyebab pasti amblesnya saham COAL hingga menyentuh ARB. Namun dari kinerja keuangannya, pada semester pertama 2023 terpantau memburuk.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih yang dapat diatribusikan oleh entitas induk mencapai Rp 40, miliar pada semester I-2023, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 82,4 miliar.

Namun, penjualan bersih COAL pada semester I-2023 mengalami kenaikan menjadi Rp 414,8 miliar, dari sebelumnya pada semester I-2022 sebesar Rp 367,1 miliar.

Turunnya laba bersih COAL sepertinya disebabkan oleh naiknya beban pokok penjualan, beban keuangan, dan beban lain-lain. Beban pokok penjualan COAL naik menjadi Rp 346,9 miliar per 30 Juni 2023, dari sebelumnya sebesar Rp 243,1 miliar per 30 Juni 2022.

Sedangkan beban keuangan perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp 7,2 miliar pada semester I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp 4,9 miliar pada semester I-2023. Sementara untuk beban lain-lain naik menjadi Rp 226 juta, dari sebelumnya sebesar Rp 43 juta.

Di lain sisi, perseroan juga telah menyerap seluruh dana hasil penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).

Sebanyak Rp 40 miliar dari dana IPO digunakan untuk belanja modal, sedangkan untuk modal kerja, COAL menyerap dana IPO sebesar Rp 80 miliar. Jika ditotal, COAL telah menghabiskan dana Rp 120 miliar untuk ekspansi dan operasional.

Sedangkan sebanyak Rp 5 miliar digunakan untuk biaya IPO. Sehingga, COAL telah menyerap seluruh dana hasil IPO sebanyak Rp 125 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-Gara China, Batu Bara Sepekan Anjlok 18%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular