
Saham BUKK Milik Keluarga Jusuf Kalla Sentuh ARA, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten konstruksi milik keluarga dari mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, yakni PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) terpantau melonjak dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi II Senin (14/8/2023).
Per pukul 15:20 WIB, saham BUKK meroket 24,77% ke posisi harga Rp 1.385/saham. Saham BUKK sudah menyentuh ARA pada perdagangan sesi II hari ini.
Saham BUKK sudah ditransaksikan sebanyak 303 kali dengan volume sebesar 433.900 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 575,41 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 3,66 triliun.
Hingga pukul 15:20 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.385/saham atau batas atasnya hari ini, terdapat 585 lot antrean atau sekitar Rp 81 juta.
Sedangkan di order offer atau jual, belum ada antrean yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BUKK sudah menyentuh ARA.
Belum diketahui penyebab pasti melesatnya saham BUKK hingga menyentuh ARA. Namun dari kinerja keuangannya pada semester pertama 2023 terbilang cukup baik.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih mencapai Rp 329,02 miliar, melejit 86,75% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 176,19 miliar.
Melesatnya laba perseroan ditopang oleh pendapatan bersih yang mencapai Rp 2,74 triliun per 30 Juni 2023. Angka ini melesat 54,87% dari posisi per 30 Juni 2022 yang sebesar Rp 1,77 triliun.
Namun, beban konstruksi dan non-konstruksi perseroan juga naik 52,15% menjadi Rp 2,26 triliun pada paruh pertama 2023, dari sebelumnya sebesar Rp 1,48 triliun pada paruh pertama 2022.
Beban-beban lainnya pun juga bertambah. Beban penjualan pada semester I-2023 naik menjadi Rp 10,92 miliar, dari sebelumnya pada semester I-2022 sebesar Rp 8,13 miliar.
Sedangkan beban umum dan administrasi juga bertambah menjadi Rp 70,69 miliar per 30 Juni 2023, dari sebelumnya sebesar Rp 62,56 miliar per 30 Juni 2022.
Beban keuangan BUKK juga naik menjadi Rp 28,23 miliar pada semester I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp 20,97 miliar pada semester I-2022.
Belum diketahui penyebab melesatnya saham BUKK pada hari ini, selain dari kinerja keuangannya yang membaik di semester I-2023.
Bukaka merupakan perusahaan konstruksi besutan Jusuf Kalla yang juga tercatat sebagai pemegang saham terbesar sekaligus pengendali BUKK atas nama PT Danaya Cakra Cipta sebanyak 42,6% atau 1.124.928.000 lembar.
Selain PT Danaya Cakra Cipta, ada Solihin Jusuf Kalla yang merupakan anak keempat Jusuf Kalla, di mana beliau memegang sebanyak 418.584.960 lembar atau sekitar 15,85%.
Kemudian dua adik kandung Jusuf Kalla yakni Suhaelly Kalla dan Achmad Kalla juga mengenggam masing-masing sebanyak 418.179.080 lembar (15,84%) dan 405.722.360 lembar (15,37%).
Sedangkan untuk masyarakat publik menggenggam saham BUKK sebanyak 202.786.200 lembar saham atau setara dengan 7,68%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham BUKK Milik Keluarga Jusuf Kalla Terbang, Ada Apa?
