Bos Kadin: BUMN & Swasta Rebutan Proyek, Tak Ekonomis Pula

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 14/08/2023 12:40 WIB
Foto: Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat mengungkapkan kesamaan permasalahan bagi para pengusaha swasta dan BUMN. Hal ini membuat pihak swasta maupun BUMN sulit berkembang karena memperebutkan proyek yang sama.

Menurutnya, swasta dan BUMN sejauh ini lebih banyak bermain di medan yang sama, yaitu sektor yang sudah berkembang. Sehingga yang terjadi saling bersaing dibandingkan saling berkolaborasi khususnya di daerah.

"Bersaing alih-alih bersinergi," ujarnya di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Senin (14/8).


Selanjutnya, proyek-proyek digarap dinilai kurang menguntungkan. Bahkan, sejumlah proyek sinergi BUMN dan swasta masih belum memenuhi prinsip-prinsip ekonomi.

"Dalam arti tidak memberikan keuntungan komersial," sebutnya.

Kemudian, persyaratan yang memberatkan dan kurangnya insentif, sejumlah proyek kerja sama mensyaratkan penyertaan modal yang memberatkan pihak swasta, serta masih kurangnya insentif dalam bentuk dukungan permodalan dari bank-bank BUMN bagi proyek-proyek kerja sama swasta dan BUMN.

Dengan demikian, kata Arsjad, dibutuhkan adanya kerangka kerja sama yang saling menguntungkan atau win-win solution dengan menerapkan sejumlah prinsip. Diantaranya, prinsip the right company and the right place.

"BUMN sebagai perusahaan negara hadir sebagai pioner untuk mengembangkan industri-industri yang belum berkembang, serta melayani daerah-daerah yang belum terlayani. sementara swasta mengembangkan industri dan perekonomian daerah berdasarkan prinsip-pronsip ekonomi," jelasnya.

Kemudian, adanya sinergi yang inklusif, sehingga pengusaha nasional tak hanya jadi penonton di negara sendiri. "Kerja sama operasional atau KSO dengan pengusaha lokal didukung dengan framework penyertaan modal yang commercially valuable serta proses kerja sama yang transparan dan efisien merupakan prasyarat penting bagi sinergi swasta dan BUMN," imbuhnya.

Terakhir, adanya insentif bagi proyek-proyek sinergitas swasta dan BUMN, termasuk dalam bentuk dukungan permodalan dari sektor perbankan khususnya bank-bank BUMN seperti tingkat bunga yang lebih kompetitif, maupun tenor pinjaman yang lebih panjang.

"Masih banyak yang masih kita bisa lakukan, dan kami percaya bahwa sinergi ini bisa terlaksana," pungkasnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Laba Bruto Waskita Karya Naik 14,4% (YoY)