
Harga Minyak & Emas Lemah Letih Lesu Karena AS dan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali jatuh pada awal pekan ini.
Harga minyak brent ambruk 0,86% dan WTI jatuh 0,88% pada perdagangan pagi hari ini, Senin (14/8/2023).
Harga minyak mentah jatuh karena ada economic China yang terus melemah serta ada proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
China akan mengumumkan data penjualan ritel dan data pengangguran pada Selasa (15/8/2023). Ekonomi China tengah dalam sorotan karena sejumlah data mulai dari ekspor hingga Indeks Harga Konsumen (IHK) jeblok.
Sementara itu, The Fed akan merilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) Juli pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (17/8/2023).
Dalam rapat FOMC bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5%% dan memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga ke depan.Jika The Fed menaikkan suku bunga kembali maka ekonomi AS terancam lesu padahal AS adalah konsumen terbesar minyak menta dunia.
Penantian risalah The fed juga membuat harga emas melemah pada hari ini. Data dari China juga akan mempengaruhi gerak emas pada pekan ini mengingat Tiongkok adalah konsumen terbesar emas di dunia.
Sementara itu, harga CPO juga melemah pada hari ini. Harga CPO melemah karena adanya penurunan permintaan di tengah meningkatnya pasokan.
Dewan minyak sawit Malaysia mencatat persediaan minyak sawit akhir Juli Malaysia naik ke puncak lima bulan karena produksi yang lebih tinggi, meleset dari harapan karena ekspor tumbuh lebih cepat.
Selengkapnya mengenai perkembangan harga komoditas bisa dibaca pada artikel di bawah ini:
Harga emas global
Harga emas Pegadaian
Harga emas Antam
Harga CPO
Harga minyak mentah
Berikut harga komoditas:
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Batu Bara, CPO, dan Minyak Ramai-Ramai Cetak Rekor