Inflasi Produsen AS Naik, Kripto Masih Betah Sideways

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
13 August 2023 10:15
Cover Topik, Fokus Chaos Pasar Kripto
Foto: Cover Topik/Chaos Pasar Kripto/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan sejumlah kripto besar masih terpantau dalam sideways atau cenderung tidak bergerak kemana-mana padahal indeks harga produsen (IHP) naik melampaui ekspektasi pasar.

Merujuk data Coinmarketcap per hari ini, Minggu (13/8/2023) pukul 08.17 WIB, pergerakan kripto relatif naik tipis. Selama 24 jam terakhir mata uang kripto raksasa, Bitcoin (BTC) hanya meningkat 0,06% ke US$29.437,11. Sementara selama seminggu terakhir menguat 1,40%.

Mata uang kripto terbesar kedua ada Ethereum (ETH) dengan penguatan tipis sekali hanya 0,02% secara harian, sedangkan dalam sepekan menguat 0,86% ke posisi US$1.850,41.

Binance (BNB) berada di urutan ketiga kapitalisasi pasar terbesar dengan penguatan harga hanya 0,17% secara harian, sedangkan selama seminggu terakhir naik 1,24% menjadi US$240,36.

Selanjutnya ada Ripple (XRP) dan Dogecoin (DOGE) yang masing-masing menguat 0,55% dan 0,86% secara harian. Sedangkan dalam seminggu keduanya masih tetap bertahan di zona positif masing-masing sebesar 0,42% dan 0,67%.

Cardano (ADA) terpantau naik tipis 0,46% dan selama seminggu naik 0,42%. Terakhir ada Solana (SOL) yang menjadi paling leading dalam tujuh hari terakhir, melesat 9,31%, sedang secara harian hanya naik 0,71%.

Kenaikan tipis sejumlah kripto tersebut nyatanya tak terlalu berdampak signifikan pada harga, pasalnya tren secara teknikal masih cenderung sideways atau tidak kemana-mana, padahal sejumlah data inflasi membaik.

Berdasarkan data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat lalu (11/8/2023), IHP atau ukuran inflasi bagi produsen pada Juli 2023 secara tahunan meningkat ke 0,8% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,2% yoy dan ekspektasi pasar yang memperkirakan tumbuh 0,7% yoy.

Sementara inflasi produsen inti berada di 2,4% yoy, stagnan dibandingkan bulan sebelumnya tetapi lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,3%.

Data inflasi produsen yang berada di atas ekspektasi nampaknya tidak terlalu direspon pasar. Pasalnya, dari target the Fed yang memasang di angka 2% nilai inflasi inti masih jauh.

Begitu pula dengan indeks harga konsumen (CPI) pada Juli 2023 secara tahunan masih naik 3,2% yoy, sedangkan CPI Inti tumbuh 4,7% yoy. Kedua data inflasi tersebut mengarah pada sikap bank sentral AS yang potensi masih bisa hawkish.

Sikap ketat the Fed berkaitan dengan kenaikan suku bunga yang dampaknya bisa menaikkan nilai tukar dolar AS. Alhasil, mata uang lain-nya bisa terkoreksi termasuk kripto.

Perlu diketahui, kripto merupakan mata uang digital yang cenderung bergerak melawan mata uang fiat. Ketika data mengarah pada kenaikan mata uang dolar AS maka pergerakan kripto masih cenderung sulit untuk rally.

Kendati demikian, pasar juga menilai tanda-tanda the Fed mulai mencapai peak dari kenaikan suku bunga sudah mulai dekat. Tak hanya itu, pasar kripto kedatangan sentimen halving yang akan mengurangi supply bitcoin pada tahun depan.

Dengan supply bitcoin yang berkurang sementara demand masih meningkat, harga diharapkan akan mulai bergerak dalam tren naik kembali.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular