Market Commentary

Setelah Dibanting 10%, Saham LMAX Naik 7% Pada Sesi II

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Rabu, 09/08/2023 14:37 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX) bangkit dari auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan sesi kedua hari ini Rabu (9/8/2023).

Sebagaimana diketahui, LMAX baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia hari ini.

Pada sesi kedua LMAX naik 7% dari harga penawaran IPO atau menyentuh level Rp 212 pada pukul 14.35 WIB. Total transaksi pada perdagangan sesi kedua mencapai Rp 7,55 miliar dengan 382.000 lot saham.


Pada perdagangan sesi pertama saham LMAX dibuka anjlok 10% atau turun 20 poin ke level Rp 180 per lembar saham dari harga penawaran dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 117 miliar.

Adapun LMAX resmi mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas kepada publik sebanyak 195.000.000 lembar saham dengan harga Rp 200 per lembar saham. Dengan demikian, dari IPO ini perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp 39 miliar.

LMAX juga akan menerbitkan waran sebanyak 97.500.000 lembar dengan harga Rp 180 per lembarnya. Dana yang diperoleh, sebanyak 70% akan digunakan untuk pembelian persediaan dan sisanya untuk biaya operasional.

Melalui IPO, Perseroan berharap dapat memperluas titik distribusi ke seluruh wilayah Indonesia dan meningkatkan pengembangan serta inovasi terhadap produk-produk Lupromax.

Perseroan memproyeksikan nilai penjualan hingga tahun 2028 mampu melambung hingga 300% menjadi Rp 142 miliar dibandingkan dengan realisasi tahun 2022.

PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk merupakan pemegang merek di Indonesia untuk produk oli dan pelumas aditif merek Lupromax milik Lupromax International Group.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat