BSI Masih Kaji Rencana Korporasi Terkait Unit Syariah BTN
Jakarta, CNBC Indonesia - Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI Gunawan A. Hartoyo mengungkapkan bahwa bank masih terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yang melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), yakni BTN Syariah.
"Sehubungan dengan pemberitaan di media tentang aksi korporasi yang akan dilakukan terhadap UUS BTN yang melibatkan BSI, kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami belum membuat keputusan apapun terkait hal tersebut," kata Gunawan.
Ia mengatakan bahwa BSI sebagai perusahaan terbuka senantiasa tunduk pada ketentuan Pasar Modal, dimana informasi material baru akan dipublikasikan jika telah ada kepastian. Ini dalam rangka mendukung prinsip keterbukaan informasi bagi pemegang saham.
Menurut Gunawan, saat ini BSI sedang fokus untuk memperkuat bisnis secara organic guna mendukung visi menjadikan BSI sebagai salah satu top ten global Islamic Bank. Seperti diketahui, pada triwulan I tahun 2023, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 47,6% (YoY) menjadi Rp1,46 triliun. Capaian laba bersih tersebut berasal dari pendapatan jual beli Rp 2,98 triliun, pendapatan dari bagi hasil Rp 1,39 triliun, pendapatan dari ijarah - bersih Rp 56,18 miliar, dan pendapatan usaha utama lainnya Rp 964,73 miliar.
Seperti diberitakan sebelumnya,Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN Syariah akan dipisah dari bank konvensional dan akan melakukan kerja samadengan BSI.
"Kan memang spin off dulu ya baru nanti di ujungnya kerja sama dengan BSI," ujarnya saat ditemui di agenda Akad Massal KPR Bank BTN, Selasa (8/8/2023).
Nixon menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan proses negosiasi kesepakatan transaksi jual beli atau akuisisi dengan suatu perbankan syariah. Sebab, jika pengalihan aset langsung dilakukan dengan BSI maka risikonya sangat besar.
"Nggak mungkin pengalihan aset kita lakukan hari ini. Ada resiko yang cukup besar kalau polanya pengalihan aset. Maka kita sepakati dengan BUMN. Polanya adalah spin off dulu nanti ekuitinya dikerjasamakan dengan BSI," jelasnya.
Ia menargetkan, kesepakatan transaksi akuisisi tersebut akan rampung akhir tahun ini. "Kita lagi proses, kita harap ada kesepakatan jual belinya sengan salah satu bank yang kita deketin sebelum akhir tahun juga," ucapnya.
(fsd/fsd)