Usai Proyek Gas, SBMA Bidik Petrokimia dan Galangan Kapal

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
03 August 2023 16:40
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai mencetak pendapatan di bidang industri kimia anorganik dan gas, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) sedang membidik peluang bisnis di sektor lain.

Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti mengatakan, pihaknya tengah bersiap untuk melaksanakan ekspansi bisnis ke area shipyard atau galangan kapal dan petrokimia. Hal ini menyusul kebutuhan liquid kimia yang meningkat.

"Saat ini kami telah mengambil 5% dari pasar liquid yang ada di Kalimantan timur dan diestimasikan akan terus meningkat setiap bulannya," jelas Rini melalui keterangan persnya, Kamis (3/8/2023).

Sebelumnya SBMA telah mengalami lonjakan pendapatan sebesar 13% menjadi Rp52,8 miliar, dari sebelumnya Rp 45.98 miliar. Meski begitu, laba perusahaan terkontraksi menjadi Rp 879.57 juta dari sebelumnya Rp4,09 miliar.

Diketahui,sebagian besar pendapatan disumbang oleh penjualan gas Acetylene dan Karbondioksida. SBMA telah melakukan commercial start up air separation plant pada tanggal 27 Juni 2023 dan saat ini produksi liquid Perseroan mencapai kapasitas 50 ton sehari.

"Namun produksi dan penjualan baru akan mulai terasa di Bulan Juli dan akan nampak di Periode Q3. Proyek ini merupakan realisasi atas penggunaan dana IPO," tulis keterangan tersebut.

Sebagai informasi, SBMA mencatat posisi liabilitas jangka pendeknya yang turun menjadi Rp28,40 miliar per 30 Juni 2023 dari sebelumnya Rp30,19 miliar. Sementara ekuitas tercatat sebesar Rp210,52 miliar.

Adapun aset SBMA tercatat sebanyak Rp269,24 miliar. Didukung dari pos kas yang diperoleh dari aktivitas operasional senilai Rp3,32 miliar.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Direktur Keuangan Emiten Gas Surya Biru Murni (SBMA) Mundur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular