Laba BTN Syariah Naik 47,3%, Siap Spin Off?
Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN Syariah mencatatkan peningkatan pada semester I-2023.
Laba bersih BTN Syariah naik 47,30% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 281,21 miliar pada semester I-2023.
Pencapaian ini tidak terlepas dari pendapatan setelah distribusi hasil yang juga naik menjadi Rp 1,05 triliun sepanjang paruh pertama tahun 2023. Jumlah ini naik 21,43% dari setahun sebelumnya yang sebesar Rp 871,96 miliar.
Pembiayaan syariah pun juga tercatat tumbuh sekitar 16% menjadi Rp 33,90 triliun kali ini, dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp 29,24 triliun.
Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang semester I 2023 mencapai Rp 34,93 triliun tumbuh 14,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30,49 triliun.
Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah tumbuh 14,69% menjadi Rp 46,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 40,35 triliun.
Rasio imbal balik aset atau return on asset (ROA) tercatat naik 22 basis poin (bps) menjadi 1,22%, tergolong cukup sehat.
BTN Syariah juga berhasil menjaga kualitas asetnya. Ini tercermin dari rasio pembiayaan yang termasuk golongan perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet atau non performing financing (NPF) gross, sebesar 3,27% pada semester I-2023. Rasio ini telah turun 72 bps dari yang setahun sebelumnya sebesar 3,99%.
Sebelumnya, OJK resmi menerbitkan Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS) tertanggal 12 Juli 2023.
Di dalamnya tertulis bahwa UUS wajib memisahkan diri dari induk apabila memiliki aset 50% dari aset induk atau asetnya telah mencapai Rp 50 triliun. Pemisahan UUS dapat dilakukan dengan mendirikan bank umum syariah (BUS) baru atau merger dengan bank syariah yang sudah ada.
Terpisah, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan spin off akan dilakukan BTN seiring dengan adanya aturan dari OJK. "Kita sih kalau ditanya running-nya kapan, ya kita kejar akhir tahun 2023. Semeleset-melesetnya Maret 2024," kata Nixon.
(mkh/mkh)