Market Commentary

13 Saham Batu Bara Bangkit, Cek Ada Punya Kamu Nggak

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
03 August 2023 10:48
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas emiten batu bara menguat pada perdagangan sesi I Kamis (3/8/2023), meski harga batu bara dunia cenderung melandai.

Per pukul 10:20 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 13 saham terpantau menguat, empat saham cenderung stagnan, dan tiga saham terpantau masih melemah.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Adaro Minerals IndonesiaADMR9805,95%
Alfa Energi InvestamaFIRE605,26%
Bumi ResourcesBUMI1343,08%
TBS Energi UtamaTOBA3622,84%
Indika EnergyINDY1.9701,81%
Indo Tambangraya MegahITMG27.1001,78%
MNC Energy InvestmentIATA631,61%
Baramulti SuksessaranaBSSR3.7901,61%
United TractorsUNTR27.1001,40%
Harum EnergyHRUM1.6501,23%
Bayan ResourcesBYAN18.7750,67%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.3800,42%
Bukit AsamPTBA2.7500,36%
Golden Eagle EnergySMMT1.1200,00%
Mitrabara AdiperdanaMBAP5.2250,00%
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS500,00%
Prima Andalan MandiriMCOL4.9300,00%
ABM InvestamaABMM3.690-0,81%
Atlas ResourcesARII194-2,02%
Delta Dunia MakmurDOID378-3,57%

Sumber: RTI

Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memimpin penguatan saham-saham batu bara RI pada hari ini, yakni melonjak 5,95% ke posisi Rp 980/saham.

Sedangkan saham raksasa batu bara juga menguat pada sesi I hari ini. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi saham raksasa batu bara yang penguatannya paling besar yakni mencapai 3,08% menjadi Rp 134/saham.

Namun, untuk saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menjadi yang paling parah koreksinya pada sesi I hari ini, yakni ambles 3,57% ke Rp 378/saham.

Saham batu bara kembali bangkit dari zona koreksi meski harga batu bara dunia terpantau masih lesu. Harga batu bara kembali terkoreksi sejalan dengan proyeksi permintaan listrik di China. Namun, Topan Doksuri di China juga menahan laju penurunan batu bara secara tajam.

Topan Doksuri telah membawa hujan lebat di China utara dan timur, sehingga menghambat transportasi batu bara dengan beberapa fasilitas logistik yang hancur akibat banjir.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup melemah 0,43% di posisi US$ 138,25 per ton. Dalam enam bulan terakhir, harga batu bara terkoreksi 41,78%.

Sentimen datangnya musim hujan di banyak titik China menekan harga batu bara kemarin. Hujan akan mengakhiri gelombang panas (heatwaves), sehingga membatasi permintaan pendingin ruangan dan pembangkit listrik.

Namun, hujan lebat disertai angin topan yang terjadi di China mengganggu jembatan kereta api, yang mengantarkan batu bara sekitar 40 juta ton/tahun, di daerah Jingxing tersapu oleh banjir.

Jalur Daqin, salah satu rute tersibuk di China, yang mengantarkan batu bara dari area produksi ke pelabuhan utara, juga terkena dampak hujan.

Di lain sisi, India sebagai konsumen batu bara terbesar kedua juga turut menjadi penyebab koreksi harga. Salah satu perusahaan batu bara terbesar India, Coal India Ltd (CIL), membukukan kenaikan volume produksi batu bara 13,4% menjadi 53,6 juta ton (MT) pada Juli 2023 secara tahunan (yoy), melansir MoneyControl.

Produksi CIL melonjak menjadi 229,1 juta ton hingga April-Juli 2023, lebih tinggi 10,7% (yoy). Sebagai informasi, volume produksi CIL setara sekitar 90% dari total produksi India. Tingginya pasokan CIL akan mempengaruhi kebutuhan impor India, sehingga mampu menekan harga.

Dari India juga terdapat sentimen yang membatasi penurunan harga. Stok batubara termal Portside turun 2% secara mingguan, menurut CoalMint.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular