Tahan Dolar Eksportir, Sri Mulyani: Cadev Naik US$ 12 M/Bulan

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Selasa, 01/08/2023 18:10 WIB
Foto: Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat Konferensi Pers Devisa Hasil Ekspor (DHE) di Selasar Kretagama, Gd. Ali Wardhana Lantai 3, Jl Lapangan Banteng Timur Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023). (CNBC Indonesia, Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) yang baru saja dirilis pemerintah akan memberikan dampak positif terhadap ketahanan sistem keuangan. Antara lain cadangan devisa yang bisa bertambah US$ 10-12 miliar.

"Kita estimasi US$10-12 miliar untuk tingkatkan cadev," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat KSSK, Selasa (1/8/2023).


Sri Mulyani mendapatkan informasi tersebut setelah berdiskusi dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Estimasi tersebut berasal dari total ekspor sumber daya alam (SDA) diperkirakan US$ 175 miliar selama 2023.

Jika dikurangi ketentuan di atas US$ 250 ribu, maka jumlahnya sebesar US$ 164 miliar. "30% itu kira-kira US$ 40-49 miliar itu yang wajib DHE," jelasnya.

Diketahui baru saja dirilis Peraturan Pemerintah (PP) DHE SDA No. 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (PP DHE SDA). BI menetapkan instrumen penempatan DHE SDA serta pengaturan pemantauan dan pengawasannya

Ada 7 (tujuh) jenis instrumen yang dapat menjadi instrumen penempatan DHE SDA dan pemanfaatan atas instrumen penempatan DHE SDA tersebut untuk saat ini.

Pertama, rekening khusus DHE SDA; kedua, deposito valas bank; ketiga, Term Deposit Valas DHE SDA; keempat, Promissory Notes Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI); kelimat, penempatan deposito valas yang dapat dimanfaatkan menjadi agunan kredit Rupiah; keenam, Swap Valas Nasabah - Bank, dan ketujuh Swap Valas Bank - BI.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cadangan Devisa RI Anjlok USD4,6 M Jadi USD152,5 Miliar