
Laba PP Presisi (PPRE) Merosot 25% Semester I-2023, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha emiten BUMN Karya, PT PP Presisi Tbk. (PPRE) mencatatkan penurunan pada kinerja top line dan bottom line sepanjang paruh pertama tahun 2023.
Melansir laporan keuangan Juni 2023 perusahaan yang dipublikasikan di keterbukaan informasi, PPRE mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,68 triliun. Jumlah ini turun 2,97% dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 1,73 triliun.
Namun, PP Presisi telah berhasil menekan harga pokok pendapatan pada semester I-2023 menjadi Rp 1,40 triliun dari yang setahun sebelumnya Rp 1,46 triliun. Alhasil, laba kotor kali ini pun naik menjadi Rp 273,31 miliar dari yang setahun sebelumnya Rp 266,91 miliar.
Meskipun begitu, perusahaan mencatatkan peningkatan pada sejumlah beban sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Antara lain, beban usaha naik menjadi Rp 43,90 miliar dari yang setahun sebelumnya Rp 39,28 miliar. Kemudian, beban keuangan menjadi sebesar Rp 118,02 miliar dari yang sebelumnya Rp 96,62 miliar.
Dengan begitu, perusahaan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 34,83 miliar pada semester I-2023. Jumlah ini merosot 25% dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 46,25 miliar.
Selain itu, PP Presisi juga mencatatkan penurunan pada aset. Aset perusahaan per 30 Juni 2023 telah menurun menjadi sebesar Rp 7,35 triliun dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 7,58 triliun.
Begitu pula dengan liabilitas yang turun kali ini menjadi Rp 4,15 triliun dari yang sebelumnya Rp 4,4 triliun. Sementara ekuitas perusahaan berhasil meningkat menjadi Rp 3,20 triliun dari yang sebelumnya Rp 3,15 triliun. Lantas, jumlah liabilitas dan ekuitas turun menjadi Rp 7,35 triliun dari yang sebelumnya Rp 7,58 triliun.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih PP Presisi Naik 25% Sepanjang 2022, Ini Pemicunya