BI Diramal Pangkas Suku Bunga Dekat Pilpres, Ini Alasannya

mae, CNBC Indonesia
27 July 2023 10:56
Bank Indonesia
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia -Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menegaskan masih terbuka kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga ke depan. Pernyataan The Fed ini diproyeksi akan berimbas kepada suku bunga banyak negara, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25-5,5%.

Chairman The Fed Jerome Powell mengisyaratkan masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan. Namun, dia juga mengatakan terbuka bagi the Fed untuk menahan suku bunga ke depan jika datanya mendukung.
Dia menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung pada data yang berkembang.

"Bisa saya katakan ada kemungkinan bahwa kami akan menaikkan suku bunga kembali di September jika datanya meyakinkan. Saya juga bisa katakan ada peluang bagi kami untuk memilih menahan suku bunga. Kami akan melakukan penilaian secara hati-hati dari meeting ke meeting," tutur Powell, dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC International.

Masih belum jelasnya kebijakan suku bunga the Fed ke depan diperkirakan akan berdampak kepada kebijakan suku bunga di Indonesia. Dengan masih belum jelasnya The Fed maka ketidakpastian global masih bisa meningkat dan tekanan eksternal bisa menggoyang rupiah.
Padahal, stabilitas nilai tukar kini menjadi perhatian utama BI dalam kebijakan moneternya.

Bank Indonesia (BI) sudah menahan suku bunga acuan di level 5,75% sejak Februari 2023 setelah mengerek 225 bps dari Agustus 2022 hingga Januari 2023.

Dengan pelonggaran kebijakan The Fed yang belum pasti maka sulit bagi BI untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Sejumlah ekonom memperkirakan BI diproyeksi baru akan memangkas suku bunga pada tahun depan atau setelah ada sinyal pelonggaran kebijakan The Fed.
Mereka memperkirakan BI paling cepat memangkas suku bunga pada kuartal I-2024. Pada saat itu, kebijakan The Fed diperkirakan sudah melunak karena inflasi AS sudah melandai.

Sebagai catatan, pada periode tersebut, peta perpolitikan Indonesia tengah memanas karena ada pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres) yakni pada Februari 2024.

Jika kemudian BI memangkas suku bunga pada periode tersebut maka pertumbuhan ekonomi diharapkan makin kencang karena pemilu biasanya berdampak besar kepada ekonomi karena konsumsi naik.
Pemangkasan suku bunga dan kenaikan konsumsi pada periode tersebut akan menggerakkan ekonomi dengan lebih cepat.

Bank Mandiri memperkirakan suku bunga BI sebesar 5,75% sudah mencapai puncaknya dan suku bunga tersebut akan turun. Namun, pelonggaran suku bunga BI juga masih akan tergantung pada dua hal yakni saat inflasi mendekat 3% dan The Fed tidak akan lagi mengerek suku bunga.

"Kita lihat di kuartal I-2024 sudah ada ruang BI untuk cut rate," tutur Faisal Rachman, ekonom Bank Mandiri, kepada CNBC Indonesia.

Senada, ekonom PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Wisnubroto juga memperkirakan BI baru akan memangkas suku bunga paling cepat pada Januari-Maret tahun depan.

"Saya rasa masih memungkinkan BI untuk menahan suku bunga hingga akhir tahun, dengan exernal balance kita yang masih terjaga. Sepertinya BI baru akan cut tahun depan, palig cepat di kuartal I-2024," ujarnya

Ekonom Bahan Sekuritas Satria Sambijantoro juga memperkirakan BI akan mulai memangkas suku bunga pada kuartal I-2024.
Perlambatan kredit perbankan serta belanja pemerintah dan terjaganya inflasi inti akan menjadi pertimbangan BI dalam memangkas suku bunga.

Seperti diketahui, inflasi inti sudah jauh melandai dari dari 3,36% (year on year/yoy) pada Desember 2022 menjadi 2,58% (yoy) pada Juni 2023
Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan melandai menjadi ke 7,75% (yoy), terendah dalam 15 bulan terakhir.

"Penurunan pertumbuhan kredit bank menggarisbawahi adanya pelemahan permintaan. Pemangkasan suku bunga bisa menjadi solusi," tutur Satria, kepada CNBC Indonesia.

Berbeda, ekonom Bank Danamon, Irman Faiz, memperkirakan BI baru akan memangkas suku bunga setelah ada pelonggaran kebijakan The Fed atau sekitar kuartal Ii-2024.
"BI akan cut setelah Fed cut. Kita expect awal kuartal II-2024 itu first cut BI kemungkinan," ujar Irman.

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular