Laba Panin Bank Semester I-2023, Naik 30,89% Jadi Rp 2,09 T
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Panin Indonesia Tbk. (PNBN) atau PaninBank mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 2,09 triliun pada semester I-2023. Jumlah ini naik 30,89% dibanding periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 1,60 triliun.
Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo mengatakan peningkatan laba tersebut didukung Fee Based Income yang naik 47,94% menjadi Rp 1,68 triliun. Kenaikan Fee Based Income terutama berupa pendapatan dari transaksi Surat Berharga dan Recovery. Beban operasional selain bunga pun tercatat mengalami penurunan sebesar 7,31%, menjadi Rp 3,84 triliun.
Sementara itu, laporan keuangan triwulanan Juni 2023 PNBN menunjukkan beban bunga pun tercatat naik menjadi Rp 2,56 triliun, dari yang sebelumnya Rp 1,83 triliun. Pendapatan bunga pun tercatat naik Rp 7,35 triliun dari yang sebelumnya Rp 6,87 triliun. Lantas, perolehan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 4,78 triliun, turun dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp 5,03 triliun.
Adapun rasio beban operational terhadap pendapatan (BOPO) pun turun 372 basis poin dari 70,89% dari yang sebelumnya 74,61%. Adapun batas rasio ideal BOPO sebuah bank adalah 80% hingga 90%, sehingga dapat dikatakan PaninBank sudah efisien dalam menjalankan usahanya.
Di sisi rasio profitabilitas, bank berhasil mencatatkan peningkatan. Rasio imbal balik ekuitas atau return on equity (ROE) naik 40 bps menjadi 7,53%, atau tergolong sehat. Kemudian, rasio imbal balik aset atau return on asset (ROA) tercatat naik 19 bps menjadi 2,18%, juga tergolong sehat.
Aset PaninBank pun tercatat menurun menjadi Rp 208,21 triliun. Sementara ekuitas pun tercatat meningkat menjadi Rp 49,50 triliun. Alhasil, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ration (CAR) juga meningkat menjadi sebesar 32,89%.
Sementara margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank tercatat menurun 36 bps menjadi 5,17%. Adapun NIM yang ideal berkisar di 4-5%.
Di sisi penyaluran kredit, tercatat PaninBank telah menyalurkan sebesar Rp 138,96 triliun, naik 1,44% dari posisi Desember 2022 sebesar Rp. 136,99 triliun. Peningkatan kredit tersebut terutama pada segmen komersial, sejalan dengan pulihnya permintaan kredit di sektor ini. PaninBank berhasil meningkatkan penjualan kredit komersial melalui kantor-kantor cabang untuk mendukung pengembangan usaha nasabah yang mulai pulih pasca pandemi Covid-19.
Meskipun begitu, kualitas kredit bank telah menurun. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross yang naik 36 bps menjadi 3,66%. Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) bank juga turun menjadi 90,89%. Sebagai informasi rata-rata industri perbankan mencatat LDR sebesar 80,84%.
Lebih lanjut, pada sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) PaninBank menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 1,77% menjadi Rp 144,35 triliun, dengan peningkatan terbesar pada tabungan yang naik 3,70% menjadi Rp 52,85 triliun. Ini berkat peningkatan porsi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yakni sebesar 48,34% dari posisi Desember 2022 sebesar 47,07%.
(ayh/ayh)