
IPO Cinema XXI Patok Harga Batas Bawah Rp270, Kurang Laku?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. terpantau sudah menyelesaikan masa bookbuilding yang menghasilkan harga penawaran umum perdana sebesar Rp270/saham.
Perlu diketahui, harga yang dipatok tersebut merupakan batas bawah dari rentang Rp 270/saham hingga Rp 288/saham. Kecenderungan emiten yang menawarkan harga IPO di batas bawah kemungkinan besar karena minat pasar yang kurang sehingga untuk menarik dibeli investor pada penawaran umum, perseroan mematok harga yang lebih rendah agar dapat dana segar lebih optimal.
Kendati demikian, kemungkinan perusahaan menetapkan harga yang lebih konservatif juga bisa terjadi untuk mengantisipasi volatilitas pasar di tengah tekanan global yang tinggi saat ini.
Adapun, menggunakan harga Rp 270/saham, saham Cinema XXI akan secara resmi diperdagangkan pada masa penawaran umum mulai besok, Kamis (27/7/2023) hingga akhir Juli ini.
Potensi dana yang bisa dihimpun perseroan berada di target minimum sebesar Rp2,25 triliun, rencana dari dana ini bakal digunakan untuk tiga hal utama, pertama sekitar 65% untuk pengembangan dan ekspansi jaringan bioskop di Indonesia. Kemudian, sekitar 20% digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Terakhir, sekitar 15% bakal digunakan sebagai modal kerja seperti pembelian barang dan jasa yang mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Adapun untuk tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 2 Agustus 2023 mendatang.
Sebagai informasi, rencana initial public offering (IPO) emiten berkode saham CNMA ini akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham yang setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor pasca melantai di bursa.
Bersamaan dengan aksi korporasi IPO ini, CNMA bakal menggelar program saham untuk karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) sebanyak-banyaknya 0,23% atau setara 11,11 juta lembar saham.
Selain itu, Cinema XXI akan melakukan aksi korporasi private placement dengan mengeluarkan 10% saham kepada dua investor strategi yaitu PT Harkatiaya Bumipersada senilai 8% dan PT Adi Pratama Nusantara sebanyak 2% .
CNBC Indonesia Reseach
[email protected]
(tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pintu IPO Cinema XXI Telah Dibuka, Catat Jadwalnya