Market Commentary

Berkat 4 Saham Big Cap Ini, IHSG Balik Lagi ke Level 6.900-an

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Selasa, 25/07/2023 13:15 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menghijau pada perdagangan sesi I Selasa (25/7/2023), jelang pengumuman keputusan suku bunga terbaru Bank Indonesia (BI).

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,32% ke posisi 6.921,253. IHSG akhirnya kembali menyentuh level psikologis 6.900.

Secara sektoral, sektor energi dan keuangan menjadi penopang utama IHSG pada hari ini, di mana keduanya menopang masing-masing 0,81% dan 0,71%.


Beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut kembali menguat.

Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Central AsiaBBCA10,039.2501,65%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI8,175.6751,34%
Bayan ResourcesBYAN4,6819.9251,40%
GoTo Gojek TokopediaGOTO4,351131,80%

Sumber: Refinitiv

Dua saham perbankan raksasa menjadi market movers terbesar IHSG pada sesi I hari ini. Adapun kedua saham bank raksasa tersebut yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 10 indeks poin dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 8,2 indeks poin.

Tak hanya itu, saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) juga kembali menjadi penopang IHSG yakni sebesar 4,7 indeks poin.

IHSG kembali menguat pada sesi I hari ini jelang pengumuman keputusan suku bunga terbaru Bank Indonesia BI.

BI telah memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) sejak Senin kemarin hingga hari ini dan hasilnya akan diumumkan siang ini.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral Tanah Air tersebut akan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%. Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari 2023. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.

Suku bunga sudah dipertahankan pada level tersebut dalam lima pertemuan terakhir.

Meskipun inflasi Indonesia telah menyentuh 3,52% pada Juni 2023, namun pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat belum bisa terwujud.

Sebab masih ada kekhawatiran pasar mengenai kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). Selama The Fed belum memastikan akan melonggarkan kebijakan moneternya, BI diproyeksi sulit memangkas suku bunga.

Kebijakan The Fed akan mempengaruhi pergerakan dolar AS dan sentimen pasar global yang berimbas pada stabilitas nilai tukar rupiah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat