Musim Laporan Kinerja, Saham Bank Raksasa Kompak Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Empat saham perbankan raksasa kompak menghijau pada perdagangan sesi I Selasa (25/7/2023), di mana investor masih menanti rilis kinerja keuangan semester I-2023 dari empat bank raksasa dan keputusan terbaru dari suku bunga Bank Indonesia (BI).
Berikut pergerakan empat bank raksasa (big four) pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Central Asia | BBCA | 9.250 | 1,65% |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 5.550 | 0,91% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 5.650 | 0,89% |
Bank Negara Indonesia (Persero) | BBNI | 9.075 | 0,55% |
Sumber: RTI
Per pukul 09:57 WIB, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham bank raksasa yang penguatannya paling besar, yakni melesat 1,65% ke posisi Rp 9.250/unit.
BBCA menjadi yang pertama dari empat bank raksasa yang telah merilis kinerja keuangannya pada semester I-2023, di mana perilisan kinerja keuangan BBCA dilakukan Senin kemarin.
Di semester I-2023, kinerja BBCA terbilang positif, di mana laba bersihnya naik 34% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 24,2 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 18,06 triliun pada semester I-2022.
Hal ini karena pertumbuhan kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, diikuti oleh kredit komersial dan UKM. Peningkatan kredit konsumer ditopang oleh KPR yang tumbuh 12,0% (yoy) menjadi Rp 114,6 triliun, serta KKB yang naik 19,2% (yoy) menjadi Rp 51,4 triliun.
Sementara itu, tiga saham bank raksasa lainnya saat ini masih mempersiapkan untuk dirilis kinerja keuangannya secepatnya. Pada hari ini, rencananya giliran BBNI yang akan merilis kinerja keuangan pada semester I-2023.
Selain karena investor menanti dan optimis bahwa kinerja keuangan saham bank raksasa kembali membaik pada semester I-2023, investor juga menanti hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI dan keputusan terbaru dari kebijakan suku bunga BI, yang diumumkan pada siang hari ini.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral Tanah Air tersebut akan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.
Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%. Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari 2023. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.
Suku bunga sudah dipertahankan pada level tersebut dalam lima pertemuan terakhir.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)