
JTPE Sebut Pemilu Bisa Dongkrak Kinerja Naik 20%, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) menargetkan penjualan tahun ini tumbuh sebesar 20% yaitu sebesar Rp 1,7 triliun.
"Kami optimis bahwa proyeksi kinerja Perusahaan yang telah ditetapkan di awal tahun akan tercapai, bahkan seiring dengan pertumbuhan yang baik di semester pertama ini, kami meningkatkan target sebesar 20% untuk penjualan, yaitu sebesar Rp 1,7 triliun dengan pencapaian laba bersih dikisaran Rp 160 miliar," kata Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Lukito Budiman dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (24/7).
Angka tersebut meningkat dari target sebelumnya yang memasang target kenaikan penjualan 10% - 15% menjadi Rp 1,56 triliun - Rp 1,63 triliun dan laba bersih Rp 156 miliar tahun ini.
Di kuartal I 2023 lalu, total penjualan JTPE mencapai Rp 492 miliar, meningkat 194% dari periode sama tahun lalu Rp 167 miliar.
Adapun, laba bersih kuartal I 2023 mencapai Rp 45 miliar atau meningkat 241% dibanding periode sama tahun lalu Rp 13 miliar.
Ia mengatakan, optimisme tersebut seiring dengan peluang pertumbuhan dalam segmen produk identity security, dimana hal ini didukung oleh data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengatakan bahwa jumlah pemilih sebanyak 52% akan didominasi oleh generasi muda yaitu pemilih dalam rentang usia 17-40 tahun.
Menurutnya, pertumbuhan jumlah pemilih yaitu penduduk di atas usia 17 tahun tentunya akan meningkatkan kebutuhan segmen produk identity solution.
"Setiap Warga Negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun, harus dilengkapi dengan berbagai kebutuhan dokumen identitas seperti KTP, paspor dan berbagai sertifikat lainnya. Atas hal ini, Perseroan sangat antusias dan telah mempersiapkan beberapa strategi bisnis untuk memanfaatkan secara optimal peluang bisnis ini," jelasnya.
Selain itu, Direktur Utama JTPE, Oei Allan Wibisono mengungkapkan, peningkatan kinerja juga berasal dari momentum kebangkitan sektor pariwisata, baik secara nasional maupun global. Fenomena yang umumnya disebut sebagai Revenge Tourism menjadi katalis positif pendorong pertumbuhan pendapatan Perseroan untuk tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Imigrasi, pada kuartal pertama tahun 2023 Direktorat Jenderal Imigrasi mencatatkan penerbitan sebanyak 1.595.096 buku paspor. Jumlah ini meningkat sekitar sebesar 38% dibandingkan rata-rata penerbitan sebelum pandemi.
Melalui hal ini, Perseroan tentunya mendapatkan kontribusi yang positif dari meningkatnya penerbitan paspor dimana komponen paspor merupakan salah satu produk identity solutions yang ditawarkan Perseroan. Sehingga, tren kenaikan penerbitan paspor diyakini akan berlanjut sampai tahun 2024 dan 2025.
"Dalam semester pertama di tahun 2023 ini, kami telah mendapatkan pemesanan atas komponen paspor dengan jumlah lebih dari 10 juta, dan jumlah ini terus bertambah seiring dengan banyaknya permintaan yang masuk. Tren kenaikan permintaan paspor baik dari dalam maupun luar negeri, kami yakini masih akan terus berlangsung," ungkapnya.
"Perseroan meyakini, pemulihan ekonomi global, khususnya negara-negara di Asia dan bangkitnya industri pariwisata di negara-negara Asia, mampu menjadi katalis positif bagi Perseroan untuk meningkatkan penjualan selama tahun 2023," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba JTPE Naik 321% di Semester I-2023, Ini Pemicunya