Laba BTPN Syariah Capai Rp 753 Miliar Semester I/2023

Muhammad Khadafi, CNBC Indonesia
Jumat, 21/07/2023 11:07 WIB
Foto: BTPS, Bank BTPN Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BTPN Syariah Tbk. pada semester I/2023 melaporkan laba bersih Rp 753 miliar, turun 12% secara tahunan (yoy). 

Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Ahmad menyampaikan bahwa penyebab penurunan laba adalah perusahaan mengerek naik pencadangan pada tahun ini. 

"2023 kita lihat kondisi ekonomi yang melambat di area segmen kita berada dan kita lihat banyak PR di BPTS yang harus ditingkatkan," katanya, Kamis (20/7/2023).


Oleh karena itu, emiten bersandi BTPS ini akan mendisiplinkan sistem keanggotaan nasabah seperti sebelum pandemi Covid-19. 

Sebagai informasi, BTPS menyalurkan pembiayaan melalui komunitas-komunitas kecil. Strategi ini terbilang efektif dalam memantau kondisi debitur dan mengingatkan pembayaran angsuran antara satu dengan yang lain. Pascapandemi tingkat kehadiran nasabah dalam sebuah komunitas kurang dari 80 persen. 

Adapun sepanjang semester I/2023, pendapatan BTPS naik 10% yoy menjadi Rp 2,8 triliundan beban naik 45% menjadi Rp 235 miliar. Dengan demikian net margin income naik 8% menjadi Rp 2,5 triliun. 

Sementara itu, loan loss provision naik 76% menjadi Rp 681 miliar. Alhasil laba bersih setelah pajak anjlok 12%yoy dan turun 23% secara kuartalan. 

Hal ini sejalan dengan keanikan non performing financing (NPF) gross sebesar 3 persen dari 2,5 persen. Adapun secara net naik dari 0,3 persen menjadi 0,5 persen.

Kendati demikian, Fachmi mengatakan rasio-rasio penting BTPS masih lebih baik dibandingkan dengan industri. 

Tingkat pengembalian aset (ROA) pada semester I/2023 sebesar 8,6% dan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) 18,5%.

Adapun pada periode yang sama pembiayaan yang disalurkan BTPS naik 8% yoy menjadi Rp 12,1 triliun, sehingga mendorong aset naik 6% menjadi Rp 21,3 triliun. 

Dana pihak ketiga (DPK) BTPS pada semester I/2023 naik 6% menjadi Rp 12,4 triliun. Secara kuartalan BTPS mengurangi deposito untuk menekan beban. Dana mahal tersebut turun 4% secara kuartal menjadi Rp 12,4 triliun. 

Hingga akhir semester pertama 2023, BTPS memiliki 14 cabang di seluruh Indonesia, 47 Kantor Fungsional Operasional, dan 12.000 karyawan yang menjemput bola di hampir 70% dari total kecamatan di Indonesia. 


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bankir Soal Produk Keuangan Syariah "Kurang" Populer & Diminati