Investor Boncos Pegang Saham 'Anak Baru' Ini

Tri Putra, CNBC Indonesia
21 July 2023 08:05
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten pendatang baru, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), kompak menjadi top losers pada perdagangan Kamis (20/7/2023).

Saham WIDI anjlok hingga auto reject bawah (ARB) khusus papan akselerasi 9,43% ke posisi Rp96/saham. Nilai transaksi mencapai Rp56,04 miliar dan volume perdagangan 534,46 juta saham.

Saham WIDI kembali ARB usai sempat rebound 8,16 persen pada Selasa (18/7).

Sejak melantai di bursa pada 10 Juli 2023, saham WIDI turun 4,00%.

Asal tahu, WIDI mematok harga penawaran saham perdana (initial public offerings/IPO) sebesar Rp100/saham dan menerbitkan sebanyak 400.000.000 atau setara dengan 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor. WIDI berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 40 miliar.

Selain itu, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 420 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.

Waran seri I diberikan secara cuma‐cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 20 saham baru berhak memperoleh 21 waran seri I dimana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 120 per lembar.

Direktur Utama Perseroan Bernard Widianto menyampaikan, aksi korporasi ini merupakan langkah yang dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan dalam meningkatkan kapasitas dan menambah jenis alat berat.

"Sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan lama dan pelanggan baru, dengan meningkatnya kapasitas dan menambah jenis alat berat akan berdampak pada peningkatan profit yang pada akhirnya value perusahaan akan meningkat," ujarnya, Senin (10/7).

Selain itu, tujuan Perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

Kemudian, saham TGUK ambles 7,84% ke Rp94/saham. Penurunan saham emiten gerai minuman kekinian dengan brand Teguk tersebut terpangkas setelah sempat ke Rp87/saham pada perdagangan intraday kemarin.

Dengan ini, saham TGUK sudah merosot 3 hari beruntun dan sudah berada di bawah harga IPO Rp110/saham.

Sebelumnya, perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 1,07 miliar saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 16 per saham.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 60% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal (capital expenditure) yaitu pengembangan dan penambahan gerai, serta membuatfood truckbaru sebanyak 12food truck.

Sedangkan sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yang terdiri dari pembelian bahan baku yang akan mengikuti perkembangan gerai baru, untuk menunjang kegiatan pemasaran danbranding(marketing campaign and brand building).

Kemudian, dana lainnya untuk Research and Development dalam pengembangan kategori produk dan sales channel dan untuk pengembangan sumber daya manusia yaitu melaluitraining and development(Key Talent on critical roles, People development).

Sementara itu, dua emiten yang melantai bersamaan dengan WIDI dan TGUK, kemarin mencatatkan kinerja saham yang relative lebih baik. Graha Prima Mentari (GPRM) kemarin tercatat melemah 1,16% ke Rp 85/saham, namun telah ambruk 29,16% dari harga IPO.

Sementara itu, saham Carsurin (CRSN) tercatat mengalami rebound kemarin setelah melemah 6 hari perdagangan beruntun. Kemarin saham CRSN naik 13,13% ke Rp 112/saham, namun masih anjlok 10,40% dari harga IPO.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Emiten IPO Paling Cuan di 2023, Ada RAAM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular