Market Commentary

5 Saham Big Cap Ini Sukses Bikin IHSG Hijau

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
20 July 2023 16:33
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (20/7/2023), meski sentimen dari dalam negeri cenderung minim.

Hingga akhir perdagangan hari ini, IHSG menguat 0,5% ke posisi 6.864,19. IHSG masih berada di level psikologis 6.800 hingga akhir perdagangan pekan ini.

Secara sektoral, beberapa sektor menjadi penopang IHSG pada hari ini, yakni sektor properti (2%), bahan baku (1,31%), energi (1,07%), dan keuangan (0,95%).

Selain itu, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut berhasil menghijau kembali, setelah dua hari sebelumnya terkoreksi.

Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank MandiriBMRI16,895.5253,27%
Merdeka Copper GoldMDKA5,363.3405,70%
Bank Negara IndonesiaBBNI2,909.0501,69%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT2,462.8001,82%
Bayan ResourcesBYAN1,7018.7000,54%

Sumber: Refinitiv

Saham perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penopang IHSG paling besar di sesi I hari ini, yakni mencapai 16,9 indeks poin. Saham BMRI pun kembali menyentuh rekor tertinggi barunya (all time high/ATH) pasca stock split di Rp 5.525/unit.

Tak hanya saham BMRI saja, salah satu bank raksasa lainnya yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menjadi movers IHSG pada hari ini, yakni sebesar 2,9 indeks poin.

Sementara itu, saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang sebelumnya lesu, kemudian rebound dan menjadi salah satu movers IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni sebesar 1,7 indeks poin.

IHSG kembali menguat setelah libur dalam rangka Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah 1445 H. Sebelum libur, IHSG sempat terkoreksi selama dua hari beruntun.

Pada hari ini, sentimen pasar dari dalam negeri cenderung minim, sehingga pelaku pasar akan memantau sentimen pasar dari eksternal. Adapun sentimen dari eksternal berasal dari Jepang dan China.

Dari Jepang, data ekspor dan impornya periode Juni 2023 telah dirilis pagi hari ini. Kinerja ekspor Jepang mengalami kenaikan tipis dari 0,6% (year-on-year/yoy) pada Mei 2023 menjadi 1,5% (yoy) pada Juni. Sedangkan hal kurang baik datang dari impor yang jatuh cukup dalam menjadi -12,9% (yoy) pada Juni dibandingkan bulan sebelumnya sebelumnya -9,8%.

Impor sudah terkoreksi selama tiga bulan beruntun. Alhasil hal ini dapat berdampak pada menurunnya permintaan dari Jepang akan produk dari negara lain, termasuk Indonesia. Padahal, Jepang adalah pasar ekspor terbesar kedua Indonesia sepanjang tahun ini setelah China.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke Jepang terus mengalami penurunan sejak Januari 2023 dari US$ 1.889,6 juta menjadi US$ 1.449,9 juta pada Juni 2023.

Ekspor Indonesia ke Jepang pada Januari-Juni 2023 tercatat US$ 10 miliar, anjlok 7,54% dibandingkan periode sebelumnya.

Sementara itu dari China, bank sentral (People's Bank of China/PBoC) hari ini barus aja mengumumkan jika mereka tetap mempertahankan suku bunga pinjaman acuan (loan prime rate/LPR) untuk tenor satu tahun di posisi 3,55% pada Juli 2023 dan untuk tenor lima tahun di angka 4,20%.

Angka ini sesuai dengan ekspektasi pasar yang tetap mempertahankan suku bunganya dibandingkan periode sebelumnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular