Utang Amerika Makin Bikin Ngeri, Dapat Peringatan Lembaga Ini

Reza, CNBC Indonesia
19 July 2023 20:30
U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Jakarta, CNBC Indonesia - Ray Dalio, manajer investasi Bridgewater, telah memberi peringatan dari ancaman krisis utang Amerika Serikat (AS) yang akan segera terjadi.

Peringatan tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya utang AS melesat US$1 triliun hanya dalam sebulan, setelah ambang batas utang AS dinaikkan.

Melansir YahooFinance, Dalio memperingatkan bulan lalu bahwa perjanjian itu tidak membuat perbedaan dan hanya akan menambah tumpukan utang negara. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan ambang batas utang AS hanyalah usaha memperlambat krisis yang tetap akan terjadi cepat atau lambat.

Total utang publik yang beredar kini telah naik menjadi US$32,5 triliun.

Awal Juni, Kongres meloloskan undang-undang yang akan mengangkat pagu utang AS tepat ketika negara itu berada di ambang gagal bayar. Keputusan itu diambil setelah berbulan-bulan pertengkaran antara Demokrat dan Republik, dan menarik banyak kritik setelahnya, termasuk Dalio dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett.

Pendiri Bridgewater Dalio memberikan kesepakatan itu nilai D pada saat itu, dengan mengatakan itu tidak menyelesaikan masalah pemerintah AS yang terlilit hutang dan hanya akan menambah tumpukan pinjaman yang semakin meningkat.

"Menangani masalah menambah terlalu banyak tumpukan utang yang sudah terlalu besar: Grade D," kata Dalio. "Itu tidak akan membuat banyak perbedaan," tambahnya.

Dalio mengatakan bulan lalu bahwa AS berada di awal krisis utang. Hal ini didasari oleh kurangnya pembeli saat pemerintah menjual begitu banyak surat utang yang mengindikasikan adanya kekhawatiran dan ketidakpercayaan pasar terhadap perekonomian As.

"Menurut pendapat saya, kita berada di awal krisis utang siklus besar yang sangat klasik, ketika kesenjangan penawaran-permintaan, ketika Anda menghasilkan terlalu banyak utang dan kekurangan pembeli," kata Dalio.

Dia juga memperkirakan AS akan memasuki resesi neraca, dan suku bunga yang lebih tinggi akan melemahkan ekonomi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Focus: IHSG Masih Tertekan Hingga Polemik Utang AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular