Anjlok 2 Hari, Minyak Dunia Naik Lagi Ditopang Kabar dari AS

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Selasa, 18/07/2023 09:45 WIB
Foto: dok PT Pertamina Hulu Energi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia mulai recovery pada pembukaan perdagangan Selasa (18/7/2023) setelah penurunan beruntun dua hari sebelumnya. Minyak mulai kembali naik karena pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS) terlihat mengetat.

Harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,04% di posisi US$74,18 per barel, begitu juga harga minyak mentah brent dibuka naik 0,03% ke posisi US$78,52 per barel.


Pada perdagangan Senin (17/7/2023), minyak WTI di tutup anjlok 1,68% ke posisi US$74,15 per barel, begitu juga minyak brent turun 1,72% ke posisi US$78,5 per barel.

Harga minyak dunia tenggelam di sesi sebelumnya karena pertumbuhan ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan. Naiknya minyak pada awal perdagangan hari ini karena investor mengamati kemungkinan pengetatan pasokan minyak mentah AS.

Investor juga menunggu data industri pada hari ini Selasa (18/7/2023) yang diharapkan menunjukkan stok minyak mentah AS yang turun dan inventaris produk.

Sementara itu, produksi minyak serpih AS diproyeksikan turun menjadi hampir 9,40 juta barel per hari (bph) pada Agustus, yang akan menjadi penurunan bulanan pertama sejak Desember 2022, menurut data dari Administrasi Informasi Energi pada hari Senin kemarin.

Namun, pasokan global melihat adanya dorongan dari kembalinya produksi dua dari tiga ladang Libya yang ditutup pada minggu lalu. Produksi telah dihentikan sebelumnya karena protes terhadap penculikan mantan menteri keuangan.

Kekhawatiran tentang ekonomi China membatasi kenaikan harga minyak mentah dunia. Produk domestik bruto (PDB) negara itu tumbuh 6,3% pada kuartal kedua secara tahunan, dibandingkan dengan perkiraan para analis sebesar 7,3%.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran-Israel Bikin Harga Komoditas Naik, RI Diuntungkan?