Newsletter

Alarm Bahaya! China, AS & Rusia Ramai-Ramai Beri Kabar Buruk

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
18 July 2023 06:00
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Ilustrasi Dollar AS dan Yuan China (REUTERS/Jason Lee/)

Tiga indeks utama Wall Street kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau pada perdagangan awal pekan Senin (17/7/2023) waktu New York di tengah penantian investor karena Wall Street bersiap untuk laporan triwulanan dari beberapa perusahaan terbesar di dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,22% ke posisi 34.585.352.. Sementara S&P 500 menguat 0,39% %ke 4.522,79, dan Nasdaq Composite juga mengalami penguatan dengan apresiasi 0,93% ke posisi 14.244,95.

Jika dilihat secara rinci, saham raksasa teknologi Apple melesat 1,7%, sedangkan Tesla naik 3,2%. Saham JPMorgan Chase naik 2,4%.

Saat ini investor tengah menunggu musim pendapatan kuartal kedua meningkat minggu ini dengan hasil dari lembaga keuangan besar seperti Bank of America, Morgan Stanley dan Goldman Sachs.

Selain itu, hasil juga jatuh tempo dari United Airlines, Pasir Las Vegas dan raksasa teknologi Tesla serta Netflix.

Wall Street mengharapkan musim yang suram dengan keuntungan yang lebih rendah. Menurut FactSet, analis memperkirakan penurunan lebih dari 7% dalam pendapatan S&P 500 dari tahun lalu.

Minggu ini juga investor tengah memasang mode wait and see menjelang pertemuan kebijakan bulan Juli. Menurut alat FedWatch CME Group, investor mengantisipasi peluang hampir 97% bank sentral paling powrfull itu bakal menaikkan suku bunga akhir bulan ini, setelah menghentikan kenaikan pada bulan Juni.

Sebagaimana diketahui, inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023, dari 4% (yoy) pada Mei. Laju inflasi AS jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi Juni sebesar 3,1%. Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021.

Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi AS melandai mencapai 0,2%dari 0,1% pada bulan Mei. Inflasi tersebut juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.

Dengan inflasi yang melandai, pelaku pasar kini berekspektasi jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.

Beberapa analis juga memperkirakan bahwa AS tidak lagi memiliki masalah inflasi, menurut ekonom veteran Steve Hanke. Ia mengungkapkan cerita inflasi adalah sejarah pasca ramalan bahwa inflasi telah melandai.

(aum/aum)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular