Pesta Belum Usai, Wall Street Dibuka Menghijau

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
14 July 2023 22:01
A commuter walks on Wall St. across from the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., January 10, 2019. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Dow Jones naik pada pembukaan perdagangan Jumat (14/7/2023), karena laba yang solid dari beberapa bank dan perusahaan terbesar.

Indeks Dow Jones menguat 0,2%. Sementara indeks S&P naik tipis 0,1% dan Nasdaq menguat 0,2% pada pembukaan perdagangan.

Wall Street mengalami kenaikan hari keempat berturut-turut, dengan Nasdaq dan S&P 500 mencapai level tertinggi sejak April 2022.

JPMorgan Chase naik 1% setelah pendapatan kuartal keduanya melampaui ekspektasi. Bank didorong oleh suku bunga yang lebih tinggi dan pendapatan bunga yang meningkat. Wells Fargo juga naik lebih dari 3% didukung hasil yang lebih baik dari perkiraan.

Saham UnitedHealth melonjak 7,3% setelah raksasa asuransi itu melaporkan pendapatan dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. 

Pasar telah didukung minggu ini oleh data ekonomi baru yakni inflasi yang mereda. 

Secara mingguan, Dow Jones naik 1,9%, hingga penutupan Kamis. Nasdaq adalah yang terbaik, melompat 3,5% dan berada pada laju untuk minggu terbaiknya sejak 17 Maret.

Laporan indeks harga produsen terbaru menunjukkan inflasi naik kurang dari perkiraan dan dibangun di atas optimisme pedagang dari data indeks harga konsumen Juni.

Investor sekarang mempertimbangkan apakah ekonomi yang kuat yang diilustrasikan oleh data terbaru dapat mendorong saham lebih tinggi pada akhir tahun.

"Jika Anda melihat pasar ekuitas dan dari mana banyak pengembalian berasal, misalnya, S&P 500, itu cukup terkonsentrasi. Jadi saya pikir itu meninggalkan beberapa kerentanan terhadap harga indeks ekuitas, ke depan dari sini, terutama jika kita mengharapkan itu [untuk] terus melambat," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management, dikutip CNBC Internasional pada Jumat (14/7/2023).

"Saat kita memasuki musim pendapatan di sini, saya pikir itu akan menjadi tanda yang cukup jelas tentang bagaimana hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan," lanjut Ripley.

"Dalam lingkungan di mana Dana Fed berada pada 5% atau lebih tinggi, dan (jika) Fed mempertahankannya di sana untuk sementara waktu, saya pikir ada beberapa kendala. ... Meskipun Fed hampir selesai menaikkan suku bunga."


(ras/ras) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular