
Saham PADA Ambles & Sentuh ARB, Saham Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa outsourcing yakni PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Jumat (14/7/2023).
Per pukul 10:19 WIB, saham PADA ambles 15% ke posisi Rp 51/saham. Saham PADA pun sudah menyentuh ARB dan sudah bertengger di level psikologis Rp 50/saham, nyaris menyentuh level gocap.
Saham PADA sudah ditransaksikan sebanyak 5.264 kali dengan volume sebesar 482,99 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 25,27 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 160,65 miliar.
Hingga pukul 10:19 WIB, di order offer atau jual,terdapat 20.669 lot antrian di harga Rp 51/saham atau sekitar Rp 105 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 54/saham yang mencapai 89.015 lot atau sekitar Rp 480,7 juta.
Sedangkan di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham PADA sudah menyentuh ARB.
PADA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan jasa tenaga kerja (outsourcing). Perusahaan didirikan berdasarkan Akte Notaris Julius Purnawan SH, MSi pada tanggal 21 April 2006.
Berpengalaman dalam mengelola jasa Outsourcing selama hampir 17 tahun dan telah bekerja sama dengan lebih dari 80 klien. Adapun jumlah tenaga kerja lebih dari 8.000 orang di seluruh Indonesia.
Perusahaan ini menawarkan lima layanan utama untuk kebutuhan kantor yakni jasa teknikal dan pemeliharaan alat telekomunikasi, jasa layanan perkantoran, jasa call center, jasa keamanan, dan jasa sumber daya manusia. Perusahaan juga menyediakan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di perusahaan klien.
Dari jajaran pemegang saham di atas 5%, Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk menjadi pengendali saham PADA, menggenggam sebanyak 1.885.452.800 lembar atau sekitar 59,86%.
Selain itu, ada Sigit Kuntjahjo sebagai komisaris PADA, menggenggam sebanyak 364.547.200 atau sekitar 11,57%. Sigit Kuntjahjo bukan pengendali saham PADA. Terakhir, masyarakat non warkat sebanyak 900.000.000 atau sekitar 28,57%
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat