
13 Saham Ini Berlomba ke Rp1, Ada yang Udah Sentuh Rp8

Jakarta, CNBC Indonesia - Belasan saham yang sudah berada jauh di bawah Rp 50 per saham atau level gocap ada yang sudah membaik, ada juga yang makin memburuk pada perdagangan sesi I Kamis (13/7/2023).
Menurut data dari Refinitiv, ke-13 saham tersebut secara mayoritas memiliki dua notasi khusus di papan pemantauan khusus. Bahkan, ada satu saham yang memiliki tiga notasi khusus dan juga ada yang sudah terkena suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berikut saham-saham yang sudah berada di bawah harga Rp 50 per saham.
Emiten | Kode Saham | Harga Saat Ini | Perubahan Hari Ini | Perubahan Sepekan | Perubahan YTD | Kriteria Notasi | Keterangan Tambahan |
Mitra Komunikasi Nusantara | MKNT | 8 | -11,11% | -38,46% | -84,00% | 1,7 | - |
Himalaya Energi Perkasa | HADE | 10 | -9,09% | -33,33% | -80,00% | 1,7 | - |
Modern Internasional | MDRN | 10 | 0,00% | -28,57% | -80,00% | 1, 5, 7 | - |
Minna Padi Investama Sekuritas | PADI | 10 | 11,11% | -23,08% | -80,00% | 1,7 | - |
Pelayaran Tamarin Samudra | TAMU | 10 | 11,11% | -23,08% | -80,00% | 1,7 | - |
Mitra International Resources | MIRA | 12 | 0,00% | -7,69% | -76,00% | 1,7 | - |
Agung Semesta Sejahtera | TARA | 12 | 0,00% | -7,69% | -76,00% | 1,7 | - |
Megalestari Epack Sentosaraya | EPAC | 12 | 9,09% | -7,69% | -76,00% | 1,7 | - |
Keramika Indonesia Assosiasi | KIAS | 14 | 7,69% | 7,69% | -72,00% | 1,7 | - |
Aksara Global Development | GAMA | 18 | 0,00% | 0,00% | -64,00% | 1,7 | Suspend |
Andalan Perkasa Abadi | NASA | 22 | 10,00% | 37,50% | -56,00% | 1,7 | - |
Intan Baru Prana | IBFN | 27 | 0,00% | -27,03% | -72,16% | 1,7 | - |
Lancartama Sejati | TAMA | 33 | 10,00% | 50,00% | -34,00% | 5,7 | - |
Sumber: RTI
Dari data di atas, ke-13 saham tersebut, sebanyak dua saham terkoreksi, enam saham menguat, dan lima saham cenderung stagnan.
Dari deretan saham di bawah level gocap tersebut, saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) menjadi saham yang paling 'sial' nasibnya, karena kini sudah berada di bawah Rp 10/saham, tepatnya di harga Rp 8/saham.
Saham MKNT menemani saham PT Aksara Global Development Tbk (GAMA) yang sama-sama bernasib kurang beruntung, tetapi berbeda nasibnya. Jika saham MKNT tinggal sedikit lagi menyentuh Rp 1 per saham atau 1 perak, maka saham GAMA terkena disuspensi oleh BEI.
Adapun suspensi saham GAMA sudah diberlakukan sejak 27 Juni lalu dan hingga hari ini belum dibuka kembali suspensinya.
BEI melakukan suspensi terhadap saham GAMA karena belum melaporkan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2022 hingga akhir Juni tahun ini.
Di lain sisi, ke-13 saham di bawah level gocap tersebut hampir semuanya memiliki notasi khusus dalam papan pemantauan khusus, di mana sebagian besar memiliki notasi dengan kriteria 1 dan 7.
Untuk saham PT Modern Internasional Tbk (MDRN), selain memiliki kriteria 1 dan 7, juga memiliki kriteria 5. Sedangkan untuk saham IBFN memiliki notasi khusus dengan kriteria 5 dan 7.
Kriteria 1 berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp 51,00.
Sedangkan untuk kriteria 5 berarti suatu saham memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.
Adapun kriteria 7 berarti suatu saham memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5.000.000 dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction.
Seperti diketahui, bursa telah melakukan penerbitan Peraturan Bursa Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus yang berlaku pada 9 Juni 2023 dan Peraturan Bursa Nomor II-X tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus yang akan berlaku pada 12 Juni 2023.
BEI telah memberlakukan penerapan harga saham terendah Rp 1 per saham. Sehingga, sejumlah saham yang sebelumnya tertidur di level Rp 50 per saham alias saham gocap, bisa saja menyentuh ke bawah level tersebut.
Papan pemantauan khusus tahap pertama ini resmi diberlakukan per 12 Juni 2023. Dalam periode ini, metode perdagangan masih dilakukan secara hybrid. Dalam papan ini, metode perdagangan masih dilakukan secara hybrid dan BEI juga menetapkan nilai auto rejection bawah (ARB) sebesar 10%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 12 Saham Ini Berlomba ke Rp 1, Ada Punya Kamu?
