Market Commentary

8 Saham Bank Digital Terbang, Tertinggi Punya Taipan RI

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Kamis, 13/07/2023 10:25 WIB
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham bank digital cerah bergairah pada perdagangan sesi I Kamis (13/7/2023), ditopang oleh sentimen dari melandainya inflasi Amerika Serikat (AS).

Per pukul 09:44 WIB, dari delapan saham bank digital, hanya satu saham yang terpantau terkoreksi.

Berikut pergerakan bank digital pada perdagangan sesi I hari ini.


EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank MNC InternasionalBABP915,81%
Bank JagoARTO3.2803,80%
Allo Bank IndonesiaBBHI1.8653,61%
Bank Aladin SyariahBANK1.2453,32%
Bank Raya IndonesiaAGRO4203,45%
Bank Neo CommerceBBYB4902,08%
Bank Amar IndonesiaAMAR2980,68%
Bank Capital IndonesiaBACA138-0,72%

Sumber: RTI

Saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) memimpin penguatan saham bank digital pada sesi I hari ini, yakni melonjak 5,81% ke posisi Rp 91/unit. Seperti diketahui, BABP merupakan bank digital milik taipan Indonesia, Hary Tanoesoedibjo.

Namun sayangnya, saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) tidak ikutan dengan saham-saham bank digital lainnya, di mana saham BACA terkoreksi 0,72% menjadi Rp 138/unit.

Sentimen dari melandainya inflasi AS menjadi penopang saham-saham bank digital pada hari ini. Kemarin malam waktu Indonesia, inflasi konsumen (consumer price index/CPI) AS periode Juni 2023 naik 3% (year-on-year/yoy), lebih rendah dari posisi Mei lalu yang tumbuh 4%. Angka ini juga sedikit lebih baik dari prediksi pasar disurvei oleh Dow Jones sebesar 3,1%.

Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021 di mana inflasi menyentuh 2,6%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Negeri Paman Sam juga melandai mencapai 0,2% pada Juni 2023, dari sebelumnya yang naik 0,1% pada Mei lalu. CPI bulanan juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.

CPI bulanan dipicu oleh sektor perumahan serta makanan. Kendati demikian, harga pangan AS hanya naik 0,1% (mtm) pada Juni, lebih rendah dibandingkan 0,2% (mtm) pada Mei.

Sementara itu, CPI inti AS mencapai 4,8% (yoy) pada Juni 2023, dari sebelumnya naik 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, CPI inti mencapai 0,2% (mtm) pada Juni tahun ini, lebih rendah dibandingkan 0,4% pada Mei.

CPI inti juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi CPI inti di angka 5% (yoy) dan 0,3% (mtm).

Dengan inflasi konsumen yang melandai, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) diharapkan bisa melunak secepatnya.

Chairman The Fed, Jerome Powell sudah mengisyaratkan jika The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan setelah menahan suku bunga pada Juni di kisaran 5,0-5,25%.

Pasar kini berekspektasi 94,2% jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada akhir bulan ini. Ekspektasi cenderung sedikit meningkat dibandingkan pada semalam waktu Indonesia yang masih sebanyak 93%.

Meski sebagian besar saham bank digital pada hari ini cenderung cerah, tetapi investor tetap harus waspada, karena valuasi saham bank digital sudah cenderung lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata industrinya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi